Inspirasi Desain - Dapur
Ini Loh Perbedaan Antara Kompor Listrik dan Kompor Induksi
Kompor listrik maupun kompor induksi belakangan mulai familiar dijumpai di dapur-dapur modern. Tampilannya selaras dengan interior dapur yang minimalis, karena kedua jenis kompor ini sama-sama terlihat flat tanpa tungku seperti kompor gas. Keduanya juga menggunakan listrik sebagai sumber daya, yang mana makin menguatkan kesan modernnya.
Dikarenakan hal ini, menjadikan banyak orang beranggapan bahwa kedua kompor ini sama. Padahal perbedaan cara kerja, keamanan, dan kompatibilitas keduanya cukuplah signifikan.
Kali ini, saya akan mengulas beberapa perbedaan antara kompor listrik dan kompor induksi. Catat ya!
Seperti namanya, kompor listrik menggunakan tenaga listrik untuk menghasilkan panas pada koil atau resistor sebagai elemen pemanasnya. Yang berarti, elemen pemanas ini perlu dipanaskan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan untuk memasak.
Sedangkan kompor induksi bekerja dengan cara yang berbeda. Tenaga listrik digunakan untuk menghasilkan elektromagnetik pada kompor. Ketika wajan atau panci yang memiliki daya magnet diletakkan di atasnya, maka pemanasan dapat terjadi.
Membandingkan keduanya, kompor listrik kurang efisien jika dibandingkan dengan kompor induksi. Sebab koil pada kompor perlu dipanaskan hingga mencapai suhu tertentu terlebih dahulu.
Di lain sisi, kompor induksi tidak memerlukan hal tersebut. Kita cukup menyalakan kompor, mengatur suhu, dan langsung meletakkan wajan atau panci di atasnya. Pemanasan pun terjadi secara instan.
Dikarenakan proses pemanasan ini, kompor listrik juga mengonsumsi energi listrik yang lebih besar dibandingkan kompor induksi.
Dari segi keamanan, kompor induksi juga lebih unggul dibandingkan kompor listrik. Pemanasan pada kompor induksi hanya terjadi apabila permukaan kompor bertempelan dengan peralatan memasak yang bersifat magnetik saja. Pendinginan pada kompor induksi juga langsung terjadi seketika peralatan masak diangkat dari permukaan kompor.
Berbeda dengan kompor listrik, yang mana jika dinyalakan maka koil akan panas dan setelah dimatikan koil butuh proses pendinginan. Hal ini menjadikan kompor induksi lebih aman dibandingkan kompor listrik.
Sayangnya, hanya peralatan masak khusus yang bersifat magnetik dan memiliki diamater tertentu saja yang bisa digunakan di kompor induksi. Bahkan tidak semua peralatan masak lama, sekalipun bersifat magnetik, memiliki kompatibilitas dengan kompor induksi. Tentunya, hal ini tidak menjadi masalah bagi kompor listrik.
Dari segi harga, baik kompor listrik maupun kompor induksi cukup bervariasi tergantung dari kualitas, kapasitas, dan juga fitur-fitur yang ditawarkan. Namun jika memilih kompor induksi, maka kita perlu menyiapkan budget ekstra untuk membeli peralatan masak baru yang sesuai dengan model kompor induksi kita.
Itu tadi ulasan mengenai perbedaan kompor listrik dan kompor induksi. Kira-kira kalian lebih suka jenis kompor yang mana nih? Tulis di komentar ya!
Inspirasi Desain - Dapur
Ini Loh Perbedaan Antara Kompor Listrik dan Kompor Induksi
Kompor listrik maupun kompor induksi belakangan mulai familiar dijumpai di dapur-dapur modern. Tampilannya selaras dengan interior dapur yang minimalis, karena kedua jenis kompor ini sama-sama terlihat flat tanpa tungku seperti kompor gas. Keduanya juga menggunakan listrik sebagai sumber daya, yang mana makin menguatkan kesan modernnya.
Dikarenakan hal ini, menjadikan banyak orang beranggapan bahwa kedua kompor ini sama. Padahal perbedaan cara kerja, keamanan, dan kompatibilitas keduanya cukuplah signifikan.
Kali ini, saya akan mengulas beberapa perbedaan antara kompor listrik dan kompor induksi. Catat ya!
Seperti namanya, kompor listrik menggunakan tenaga listrik untuk menghasilkan panas pada koil atau resistor sebagai elemen pemanasnya. Yang berarti, elemen pemanas ini perlu dipanaskan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan untuk memasak.
Sedangkan kompor induksi bekerja dengan cara yang berbeda. Tenaga listrik digunakan untuk menghasilkan elektromagnetik pada kompor. Ketika wajan atau panci yang memiliki daya magnet diletakkan di atasnya, maka pemanasan dapat terjadi.
Membandingkan keduanya, kompor listrik kurang efisien jika dibandingkan dengan kompor induksi. Sebab koil pada kompor perlu dipanaskan hingga mencapai suhu tertentu terlebih dahulu.
Di lain sisi, kompor induksi tidak memerlukan hal tersebut. Kita cukup menyalakan kompor, mengatur suhu, dan langsung meletakkan wajan atau panci di atasnya. Pemanasan pun terjadi secara instan.
Dikarenakan proses pemanasan ini, kompor listrik juga mengonsumsi energi listrik yang lebih besar dibandingkan kompor induksi.
Dari segi keamanan, kompor induksi juga lebih unggul dibandingkan kompor listrik. Pemanasan pada kompor induksi hanya terjadi apabila permukaan kompor bertempelan dengan peralatan memasak yang bersifat magnetik saja. Pendinginan pada kompor induksi juga langsung terjadi seketika peralatan masak diangkat dari permukaan kompor.
Berbeda dengan kompor listrik, yang mana jika dinyalakan maka koil akan panas dan setelah dimatikan koil butuh proses pendinginan. Hal ini menjadikan kompor induksi lebih aman dibandingkan kompor listrik.
Sayangnya, hanya peralatan masak khusus yang bersifat magnetik dan memiliki diamater tertentu saja yang bisa digunakan di kompor induksi. Bahkan tidak semua peralatan masak lama, sekalipun bersifat magnetik, memiliki kompatibilitas dengan kompor induksi. Tentunya, hal ini tidak menjadi masalah bagi kompor listrik.
Dari segi harga, baik kompor listrik maupun kompor induksi cukup bervariasi tergantung dari kualitas, kapasitas, dan juga fitur-fitur yang ditawarkan. Namun jika memilih kompor induksi, maka kita perlu menyiapkan budget ekstra untuk membeli peralatan masak baru yang sesuai dengan model kompor induksi kita.
Itu tadi ulasan mengenai perbedaan kompor listrik dan kompor induksi. Kira-kira kalian lebih suka jenis kompor yang mana nih? Tulis di komentar ya!