Inspirasi Konstruksi - Proses Konstruksi
Berikut Arti dari Warna-Warna Helm Proyek
Helm proyek atau safety helmet menjadi Alat Perlindungan Diri (APD) yang wajib dikenakan saat berada di lingkungan proyek. Fungsi utamanya tentu sebagai pelindung kepala dari berbagai risiko kecelakaan kerja.
Selain itu, fungsi lain dari helm proyek adalah sebagai identitas departemen atau divisi seseorang. Hal ini dapat diketahui melalui warna yang terdapat pada helm proyek. Setidaknya ada 6 warna helm proyek yang sesuai dengan standardisasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Hmm.. kira-kira apa saja arti dari warna-warna helm proyek ini ya? Simak ulasannya yuk!
Helm kuning biasanya dikenakan oleh sub-kontraktor dan pekerja umum di lapangan. Saat melaksanakan tugas, pekerja yang memakai helm kuning biasanya juga mengenakan APD lain seperti rompi berwarna cerah, sarung tangan, dan sepatu boots.
Helm putih dikenakan oleh pihak-pihak penanggung jawab, seperti manajer, pengawas, insinyur, hingga kepala proyek. Biasanya pada helm putih terdapat ornamen garis sebanyak satu sampai tiga untuk membedakan tingkat jabatannya. Semakin banyak garisnya, maka semakin tinggi jabatan seseorang tersebut.
Helm biru dikenakan oleh operator teknis maupun pengawas sementara. Operator teknis yang dimaksud seperti teknisi listrik, operator alat berat, dan tenaga ahli lainnya.
Helm merah dikenakan oleh pengawas keamanan atau petugas K3. Mereka berperan untuk memeriksa dan memastikan sistem keselamatan sudah terpasang dengan baik dan benar.
Helm hijau dikenakan oleh pihak yang berkaitan dengan lingkungan. Beberapa di antaranya peneliti lingkungan, pengawas lingkungan, dan petugas kebersihan di area proyek.
Helm oranye dikenakan oleh para tamu yang melakukan site visit. Selain tamu, pihak-pihak luar yang ingin masuk dan meninjau area proyek juga wajib mengenakan helm berwarna oranye ini.
Itu tadi arti warna-warna helm proyek. Semoga dapat memberi inspirasi dan wawasan baru.
Inspirasi Konstruksi - Proses Konstruksi
Berikut Arti dari Warna-Warna Helm Proyek
Helm proyek atau safety helmet menjadi Alat Perlindungan Diri (APD) yang wajib dikenakan saat berada di lingkungan proyek. Fungsi utamanya tentu sebagai pelindung kepala dari berbagai risiko kecelakaan kerja.
Selain itu, fungsi lain dari helm proyek adalah sebagai identitas departemen atau divisi seseorang. Hal ini dapat diketahui melalui warna yang terdapat pada helm proyek. Setidaknya ada 6 warna helm proyek yang sesuai dengan standardisasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Hmm.. kira-kira apa saja arti dari warna-warna helm proyek ini ya? Simak ulasannya yuk!
Helm kuning biasanya dikenakan oleh sub-kontraktor dan pekerja umum di lapangan. Saat melaksanakan tugas, pekerja yang memakai helm kuning biasanya juga mengenakan APD lain seperti rompi berwarna cerah, sarung tangan, dan sepatu boots.
Helm putih dikenakan oleh pihak-pihak penanggung jawab, seperti manajer, pengawas, insinyur, hingga kepala proyek. Biasanya pada helm putih terdapat ornamen garis sebanyak satu sampai tiga untuk membedakan tingkat jabatannya. Semakin banyak garisnya, maka semakin tinggi jabatan seseorang tersebut.
Helm biru dikenakan oleh operator teknis maupun pengawas sementara. Operator teknis yang dimaksud seperti teknisi listrik, operator alat berat, dan tenaga ahli lainnya.
Helm merah dikenakan oleh pengawas keamanan atau petugas K3. Mereka berperan untuk memeriksa dan memastikan sistem keselamatan sudah terpasang dengan baik dan benar.
Helm hijau dikenakan oleh pihak yang berkaitan dengan lingkungan. Beberapa di antaranya peneliti lingkungan, pengawas lingkungan, dan petugas kebersihan di area proyek.
Helm oranye dikenakan oleh para tamu yang melakukan site visit. Selain tamu, pihak-pihak luar yang ingin masuk dan meninjau area proyek juga wajib mengenakan helm berwarna oranye ini.
Itu tadi arti warna-warna helm proyek. Semoga dapat memberi inspirasi dan wawasan baru.