Inspirasi Konstruksi - Material Bangun
Mencari Material Cladding Terbaik untuk Dinding Eksterior
Fasad menjadi hal pertama yang dilihat dari suatu rumah. Maka dari itu, tampilan eksterior sebaiknya juga mendapat perhatian lebih. Untuk itu, beberapa orang memilih menambahkan cladding pada eksterior mereka.
Bagi yang belum familiar, cladding merupakan material pelindung yang ditempelkan pada sisi luar bangunan. Tujuannya sebagai perlindungan tambahan terhadap cuaca dan estetika bangunan tentunya.
Lalu, apa saja jenis material yang sering digunakan sebagai cladding? Dan apa saja kelebihan serta kelemahannya? Mari kita ulas bareng-bareng yuk!
Kayu merupakan material cladding yang cukup populer dan tahan lama dengan perawatan yang benar. Biasanya orang memilih kayu sebagai cladding karena mengincar tampilan alami atau efek 3-D dari pemasangannya.
Sayangnya, kayu rawan terhadap kelembapan dan dapat menyusut atau memuai. Selain itu, kayu juga cukup berpotensi terbakar dan dapat rusak akibat rayap serta jamur. Dan juga, biaya material dan pemasangan cladding kayu tidaklah murah.
Beton juga menjadi material cladding yang tidak kalah populer. Material ini menawarkan kekuatan, keawetan, dan ketahanan terhadap perubahan cuaca. Apalagi saat ini, telah banyak inovasi cladding dari beton komposit yang hadir dalam banyak desain.
Namun di lain sisi, penggunaan beton bisa cukup menguras biaya. Beton juga mudah kotor, sehingga memerlukan perawatan yang cukup intensif.
Selanjutnya ada bata dan keramik, keduanya terbuat dari campuran tanah liat. Dari segi desain masing-masing memiliki estetika yang memanjakan mata. Pemasangannya relatif mudah dan cukup murah. Beberapa juga merasa penggunaan cladding bata dan keramik membuat rumah lebih adem.
Akan tetapi, bata dan keramik sangat rawan mengalami retak dan pecah akibat benturan. Mengganti kerusakan pada cladding juga akan cukup berisiko, karena dapat merusak pasangan bata dan keramik di sekitarnya.
ACP merupakan material pelapis eksterior yang terbuat dari campuran aluminium. Sangat baik dalam menghalau pengaruh cuaca, ringan, dan tahan api. Material ini juga hadir dalam berbagai pilihan warna dan tekstur.
Namun, jika kita menginginkan material cladding yang tahan lama mungkin ACP bukan pilihan terbaik. Warna pada ACP akan terlihat memudar setidaknya setelah 4 tahun penggunaan.
WPC merupakan salah satu alternatif cladding kayu. Sehingga salah satu keunggulan terbesar dari WPC ini adalah menyajikan tampilan ala kayu yang estetik. Selain itu, WPC juga ringan, mudah dipasang, dan tahan terhadap cuaca.
Kekurangan terbesar dari WPC yakni material ini tidak terlalu kokoh. Rawan peyok atau rusak akibat benturan dan mudah terbakar jika tidak dilapisi fire-proof coating.
Batu alam menjadi opsi cladding yang telah digunakan sejak jaman dahulu. Penggunaan batu alam membuat bangunan terlihat natural dan lebih mewah. Selain itu, material ini juga sangat tahan lama.
Sama halnya seperti kayu, material batu alam memiliki harga yang cukup tinggi. Batu alam juga memerlukan perawatan intensif, karena material ini sangat rawan terhadap noda.
Itu tadi beberapa rekomendasi material cladding. Mana yang paling kamu suka? Tulis di kolom komentar ya!
Inspirasi Konstruksi - Material Bangun
Mencari Material Cladding Terbaik untuk Dinding Eksterior
Fasad menjadi hal pertama yang dilihat dari suatu rumah. Maka dari itu, tampilan eksterior sebaiknya juga mendapat perhatian lebih. Untuk itu, beberapa orang memilih menambahkan cladding pada eksterior mereka.
Bagi yang belum familiar, cladding merupakan material pelindung yang ditempelkan pada sisi luar bangunan. Tujuannya sebagai perlindungan tambahan terhadap cuaca dan estetika bangunan tentunya.
Lalu, apa saja jenis material yang sering digunakan sebagai cladding? Dan apa saja kelebihan serta kelemahannya? Mari kita ulas bareng-bareng yuk!
Kayu merupakan material cladding yang cukup populer dan tahan lama dengan perawatan yang benar. Biasanya orang memilih kayu sebagai cladding karena mengincar tampilan alami atau efek 3-D dari pemasangannya.
Sayangnya, kayu rawan terhadap kelembapan dan dapat menyusut atau memuai. Selain itu, kayu juga cukup berpotensi terbakar dan dapat rusak akibat rayap serta jamur. Dan juga, biaya material dan pemasangan cladding kayu tidaklah murah.
Beton juga menjadi material cladding yang tidak kalah populer. Material ini menawarkan kekuatan, keawetan, dan ketahanan terhadap perubahan cuaca. Apalagi saat ini, telah banyak inovasi cladding dari beton komposit yang hadir dalam banyak desain.
Namun di lain sisi, penggunaan beton bisa cukup menguras biaya. Beton juga mudah kotor, sehingga memerlukan perawatan yang cukup intensif.
Selanjutnya ada bata dan keramik, keduanya terbuat dari campuran tanah liat. Dari segi desain masing-masing memiliki estetika yang memanjakan mata. Pemasangannya relatif mudah dan cukup murah. Beberapa juga merasa penggunaan cladding bata dan keramik membuat rumah lebih adem.
Akan tetapi, bata dan keramik sangat rawan mengalami retak dan pecah akibat benturan. Mengganti kerusakan pada cladding juga akan cukup berisiko, karena dapat merusak pasangan bata dan keramik di sekitarnya.
ACP merupakan material pelapis eksterior yang terbuat dari campuran aluminium. Sangat baik dalam menghalau pengaruh cuaca, ringan, dan tahan api. Material ini juga hadir dalam berbagai pilihan warna dan tekstur.
Namun, jika kita menginginkan material cladding yang tahan lama mungkin ACP bukan pilihan terbaik. Warna pada ACP akan terlihat memudar setidaknya setelah 4 tahun penggunaan.
WPC merupakan salah satu alternatif cladding kayu. Sehingga salah satu keunggulan terbesar dari WPC ini adalah menyajikan tampilan ala kayu yang estetik. Selain itu, WPC juga ringan, mudah dipasang, dan tahan terhadap cuaca.
Kekurangan terbesar dari WPC yakni material ini tidak terlalu kokoh. Rawan peyok atau rusak akibat benturan dan mudah terbakar jika tidak dilapisi fire-proof coating.
Batu alam menjadi opsi cladding yang telah digunakan sejak jaman dahulu. Penggunaan batu alam membuat bangunan terlihat natural dan lebih mewah. Selain itu, material ini juga sangat tahan lama.
Sama halnya seperti kayu, material batu alam memiliki harga yang cukup tinggi. Batu alam juga memerlukan perawatan intensif, karena material ini sangat rawan terhadap noda.
Itu tadi beberapa rekomendasi material cladding. Mana yang paling kamu suka? Tulis di kolom komentar ya!