Lebih Sejuk, Hemat Dan Alami Kalau Pakai Ventilasi Silang
Berada dekat dengan garis khatulistiwa membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan iklim yang cukup stabil sepanjang tahun. Namun bukan berarti Indonesia tidak pernah mengalami kondisi cuaca yang ekstrem. Sebut saja hujan lebat hingga banjir di sebagian wilayah Indonesia saat musim hujan atau mungkin cuaca panas seperti yang terjadi pada pertengahan 2024 lalu dengan temperatur yang hampir mencapai 38 derajat Celsius di beberapa wilayah.
Mungkin sudah banyak kampanye yang dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor, namun tidak dengan penanggulangan dan pencegahan untuk cuaca panas. Padahal kedua kondisi tersebut akan sama-sama merugikan baik secara fisik ataupun materi.
Hal tersebut bisa saja terjadi karena banyak orang berpikir bahwa mengatasi cuaca panas bisa dilakukan dengan kipas angina atau mungkin dengan Air Conditioner (AC). Padahal tanpa disadari, penggunaan kedua barang elektronik ini di cuaca panas akan membuat kerugian secara finansial akibat pembengkakan tagihan listrik. Terutama untuk AC yang juga akan menyebabkan masalah lingkungan yang semakin besar seperti pemanasan global.
Padahal daripada menggunakan AC, kalian bisa menggunakan ventilasi untuk mendapat udara yang menyejukkan secara alami. Jika ventilasi udara biasa terasa kurang, kalian bisa membuat konsep ventilasi silang di rumah kalian.
Ventilasi silang adalah konsep ventilasi yang sudah diterapkan berabad-abad lalu bahkan sebelum AC ditemukan. Konsep ventilasi silang in dibuat dengan menempatkan kisi-kisi dengan arah berlawanan pada bagian pembukaan seperti jendela, pintu dan ventilasi yang memungkinkan sirkulasi terjadi secara maksimal. Tidak hanya sirkulasi udara, strategi ini juga sangat memungkinkan untuk meningkatkan kualitas udara yang masuk melewati ruangan diantara kisi-kisi tersebut karena pertukaran yang terjadi antara udara bersih yang masuk dan udar kotor yang keluar dari dalam rumah.
Selain dapat memperoleh udara bersih yang sehat, penerapan ventilasi silang di rumah bisa dikatakan sebagai salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Karena dengan ventilasi silang kalian tidak hanya akan menghemat energi dari penggunaan AC atau pendingin udara lain, tetapi kalian juga telah turut serta dalam pengurangan dampak negatif dari penggunaan pendingin udara terhadap lingkungan
Efek domino lain yang dapat kalian rasakan dari penggunaan ventilasi silang adalah penghematan anggaran energi. Penghematan tersebut terjadi karena semakin berkurangnya energi yang kalian gunakan dari AC.
Meskipun terlihat ramah lingkungan, ventilasi silang ternyata tidak dapat digunakan untuk semua jenis lingkungan. Penggunaan ventilasi silang pada lingkungan dengan polusi udara yang tinggi akan sangat kurang cocok, karena bukannya udara segar yang masuk ke rumah, melainkan udara dengan polusi yang pekat yang akan ikut serta.
Di samping lingkungan dengan polusi udara yang tinggi, lingkungan dengan polusi suara yang tinggi juga kurang cocok untuk penerapan ventilasi silang. Hal tersebut diakibatkan karena kisi-kisi yang ada akan sangat menyerap suara sekitar. Sehingga penghuni rumah akan cukup terganggu.
Walaupun dihujani banyak sisi positif, tetapi akan tetap ada bagian negatif yang perlu dikaji ulang. Begitu pun juga dengan ventilasi silang, dengan semua keunggulan yang diterawakan, masih ada kekurangan yang harus dipikir ulang sebelum yakin akan menggunakannya.
Lebih Sejuk, Hemat Dan Alami Kalau Pakai Ventilasi Silang
Berada dekat dengan garis khatulistiwa membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan iklim yang cukup stabil sepanjang tahun. Namun bukan berarti Indonesia tidak pernah mengalami kondisi cuaca yang ekstrem. Sebut saja hujan lebat hingga banjir di sebagian wilayah Indonesia saat musim hujan atau mungkin cuaca panas seperti yang terjadi pada pertengahan 2024 lalu dengan temperatur yang hampir mencapai 38 derajat Celsius di beberapa wilayah.
Mungkin sudah banyak kampanye yang dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor, namun tidak dengan penanggulangan dan pencegahan untuk cuaca panas. Padahal kedua kondisi tersebut akan sama-sama merugikan baik secara fisik ataupun materi.
Hal tersebut bisa saja terjadi karena banyak orang berpikir bahwa mengatasi cuaca panas bisa dilakukan dengan kipas angina atau mungkin dengan Air Conditioner (AC). Padahal tanpa disadari, penggunaan kedua barang elektronik ini di cuaca panas akan membuat kerugian secara finansial akibat pembengkakan tagihan listrik. Terutama untuk AC yang juga akan menyebabkan masalah lingkungan yang semakin besar seperti pemanasan global.
Padahal daripada menggunakan AC, kalian bisa menggunakan ventilasi untuk mendapat udara yang menyejukkan secara alami. Jika ventilasi udara biasa terasa kurang, kalian bisa membuat konsep ventilasi silang di rumah kalian.
Ventilasi silang adalah konsep ventilasi yang sudah diterapkan berabad-abad lalu bahkan sebelum AC ditemukan. Konsep ventilasi silang in dibuat dengan menempatkan kisi-kisi dengan arah berlawanan pada bagian pembukaan seperti jendela, pintu dan ventilasi yang memungkinkan sirkulasi terjadi secara maksimal. Tidak hanya sirkulasi udara, strategi ini juga sangat memungkinkan untuk meningkatkan kualitas udara yang masuk melewati ruangan diantara kisi-kisi tersebut karena pertukaran yang terjadi antara udara bersih yang masuk dan udar kotor yang keluar dari dalam rumah.
Selain dapat memperoleh udara bersih yang sehat, penerapan ventilasi silang di rumah bisa dikatakan sebagai salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Karena dengan ventilasi silang kalian tidak hanya akan menghemat energi dari penggunaan AC atau pendingin udara lain, tetapi kalian juga telah turut serta dalam pengurangan dampak negatif dari penggunaan pendingin udara terhadap lingkungan
Efek domino lain yang dapat kalian rasakan dari penggunaan ventilasi silang adalah penghematan anggaran energi. Penghematan tersebut terjadi karena semakin berkurangnya energi yang kalian gunakan dari AC.
Meskipun terlihat ramah lingkungan, ventilasi silang ternyata tidak dapat digunakan untuk semua jenis lingkungan. Penggunaan ventilasi silang pada lingkungan dengan polusi udara yang tinggi akan sangat kurang cocok, karena bukannya udara segar yang masuk ke rumah, melainkan udara dengan polusi yang pekat yang akan ikut serta.
Di samping lingkungan dengan polusi udara yang tinggi, lingkungan dengan polusi suara yang tinggi juga kurang cocok untuk penerapan ventilasi silang. Hal tersebut diakibatkan karena kisi-kisi yang ada akan sangat menyerap suara sekitar. Sehingga penghuni rumah akan cukup terganggu.
Walaupun dihujani banyak sisi positif, tetapi akan tetap ada bagian negatif yang perlu dikaji ulang. Begitu pun juga dengan ventilasi silang, dengan semua keunggulan yang diterawakan, masih ada kekurangan yang harus dipikir ulang sebelum yakin akan menggunakannya.