Inspirasi Konstruksi - Material Bangun
Insulasi Panas Dari Busa, Memang Bisa?
Insulasi adalah metode yang digunakan untuk mengoptimalkan aliran panas di dalam rumah. Insulasi bekerja untuk mengatur aliran panas yang masuk ke dalam rumah.
Dimana saat cuaca di luar panas insulasi bangunan akan membuat rumah maka rumah akan tetap sejuk. Sedangkan saat cuaca di luar sedang dingin, pemasangan insulasi akan membuat rumah lebih hangat. Biasanya selain untuk insulasi panas, insulasi bangunan juga dapat difungsikan untuk penahan suara dan api. Karena prinsip kerjanya ini, dalam Bahasa Indonesia kata insulasi akhirnya juga diserap menjadi isolasi yang memiliki arti sebagai pembuat kedap.
Seperti halnya isolasi, insulasi bangunan terdahulu dibuat dalam bentuk lembaran yang diaplikasikan dengan cara ditempel pada bagian bangunan yang akan dibuat kedap. Metode pelapisan insulasi dengan cara ditempel ini telah digunakan selama berabad-abad lamanya.
Namun teknologi terkini telah menemukan metode insulasi baru yang dapat menghasilkan kenyamanan serupa, tetapi lebih praktis yaitu dengan foam atau busa. Selain berbeda dari bentuk material, beberapa hal lain juga turut membedakan insulasi busa dan insulasi konvensional yang selama ini ada, berikut pembahasannya untuk kalian.
Jika insulasi konvensional yang selama ini dikenal terbuat dari material seperti fiberglass, selulosa, busa, wol mineral, kapas, jerami, dan wol domba yang berbentuk padat, maka insulasi busa justru terbuat dari polyurethane dalam bentuk busa cair yang nantinya akan mengeras dan mengeras dengan sendirinya saat diaplikasikan pada permukaan.
Berbentuk cairan membuat aplikasi insulasi busa lebih mudah dari insulasi konvensional yang pernah ada. Proses pengaplikasian hanya perlu menyemprotkan cairan insulator pada permukaan yang akan diinsulasi dan cairan nantinya akan menjadi lapisan insulator yang tahan lama.
Jika dibanding metode konvensional, spray foam ini mampu menutup hingga celah terkecil dari bagian yang ingin diinsulasi. Sehingga pengaturan aliran panas akan lebih optimal dari metode konvensional.
Seperti halnya teknologi terbaru yang menawarkan banyak kemudahan, secara harga insulator busa jelas lebih mahal daripada insulator konvensional yang pernah ada. Namun harga yang mahal tersebut akan sebanding dengan pengerjaan yang tergolong cepat dan maksimal nantinya.
Prinsip kerja insulator busa sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan insulator konvensional yang pernah ada. Perbedaan mendasar keduanya hanyalah pada efektivitas pemasangan dan tingkat urgensi yang dibutuhkan.
Inspirasi Konstruksi - Material Bangun
Insulasi Panas Dari Busa, Memang Bisa?
Insulasi adalah metode yang digunakan untuk mengoptimalkan aliran panas di dalam rumah. Insulasi bekerja untuk mengatur aliran panas yang masuk ke dalam rumah.
Dimana saat cuaca di luar panas insulasi bangunan akan membuat rumah maka rumah akan tetap sejuk. Sedangkan saat cuaca di luar sedang dingin, pemasangan insulasi akan membuat rumah lebih hangat. Biasanya selain untuk insulasi panas, insulasi bangunan juga dapat difungsikan untuk penahan suara dan api. Karena prinsip kerjanya ini, dalam Bahasa Indonesia kata insulasi akhirnya juga diserap menjadi isolasi yang memiliki arti sebagai pembuat kedap.
Seperti halnya isolasi, insulasi bangunan terdahulu dibuat dalam bentuk lembaran yang diaplikasikan dengan cara ditempel pada bagian bangunan yang akan dibuat kedap. Metode pelapisan insulasi dengan cara ditempel ini telah digunakan selama berabad-abad lamanya.
Namun teknologi terkini telah menemukan metode insulasi baru yang dapat menghasilkan kenyamanan serupa, tetapi lebih praktis yaitu dengan foam atau busa. Selain berbeda dari bentuk material, beberapa hal lain juga turut membedakan insulasi busa dan insulasi konvensional yang selama ini ada, berikut pembahasannya untuk kalian.
Jika insulasi konvensional yang selama ini dikenal terbuat dari material seperti fiberglass, selulosa, busa, wol mineral, kapas, jerami, dan wol domba yang berbentuk padat, maka insulasi busa justru terbuat dari polyurethane dalam bentuk busa cair yang nantinya akan mengeras dan mengeras dengan sendirinya saat diaplikasikan pada permukaan.
Berbentuk cairan membuat aplikasi insulasi busa lebih mudah dari insulasi konvensional yang pernah ada. Proses pengaplikasian hanya perlu menyemprotkan cairan insulator pada permukaan yang akan diinsulasi dan cairan nantinya akan menjadi lapisan insulator yang tahan lama.
Jika dibanding metode konvensional, spray foam ini mampu menutup hingga celah terkecil dari bagian yang ingin diinsulasi. Sehingga pengaturan aliran panas akan lebih optimal dari metode konvensional.
Seperti halnya teknologi terbaru yang menawarkan banyak kemudahan, secara harga insulator busa jelas lebih mahal daripada insulator konvensional yang pernah ada. Namun harga yang mahal tersebut akan sebanding dengan pengerjaan yang tergolong cepat dan maksimal nantinya.
Prinsip kerja insulator busa sebenarnya tidaklah jauh berbeda dengan insulator konvensional yang pernah ada. Perbedaan mendasar keduanya hanyalah pada efektivitas pemasangan dan tingkat urgensi yang dibutuhkan.