Inspirasi Konstruksi - Material Bangun
Mengenal Korbel, Elemen Arsitektur yang Menggabungkan Fungsi dan Dekorasi
Pasti sebagian besar dari teman-teman pernah menjumpai balok dengan ukiran di pojok atas bukaan atau langit-langit, namun tidak tahu apa namanya. Nah, elemen arsitektur ini dikenal dengan sebutan korbel.
Korbel merupakan balok berbentuk siku-siku yang biasanya memiliki ukiran-ukiran pada desainnya. Fitur ini sering dijumpai sebagai dekorasi untuk menguatkan kesan klasik pada bangunan.
Selain itu, korbel juga memiliki fungsi lain yang tidak kalah penting yaitu sebagai penahan beban. Hal ini banyak dijumpai di berbagai bangunan kuno hingga bangunan masa kini.
Pada artikel ini, saya ingin mengulas tentang korbel dan sejarah di baliknya. Simak yuk!
Korbel merupakan elemen arsitektur berbentuk siku-siku yang masing-masing sisinya menempel pada dinding dan bagian atas sebuah konstruksi. Secara tradisional, korbel digunakan secara fungsional sebagai struktur penahan beban di atasnya. Namun seiring perkembangan waktu, korbel kini lebih banyak digunakan untuk kebutuhan dekorasi saja.
Korbel ditemukan di hampir berbagai kebudayaan di dunia, sehingga bentuk dan desainnya sangat bervariasi. Penggunaan korbel banyak ditemukan pada katedral Abad Pertengahan dengan ukiran berupa wajah seram dan naga. Bentuk korbel sedemikian dipercaya dapat mengusir hal-hal buruk.
Korbel juga banyak ditemukan di bangunan-bangunan peninggalan suku-suku di Amerika. Biasanya korbel khas Amerika ini ditemukan pada pintu masuk dengan desain ukiran yang tidak terlalu menyeramkan.
Setelahnya pada Era Victoria, penggunaan korbel yang cenderung menjadi dekorasi bangunan saja mulai populer. Desainnya pun terlihat lebih simpel, sehingga banyak rumah-rumah di jaman itu menambahkan korbel pada interior maupun eksteriornya.
Selain desainnya, material pembuatan korbel juga sangat beragam. Setidaknya terdapat lima material yang sering digunakan dalam pembuatan korbel. Di antaranya kayu, batu, beton pracetak, logam, dan juga material komposit lainnya.
Biasanya korbel untuk struktur bangunan ditempatkan sebagai penyangga bagian bawah bangunan yang sedikit menjorok keluar maupun penyangga atap. Namun untuk korbel yang bersifat dekoratif, pengaplikasiannya lebih fleksibel. Mulai dari ornamen pintu dan jendela, lis langit-langit, dan banyak lagi.
Itu tadi sedikit ulasan tentang korbel. Semoga bermanfaat dan nantikan ulasan menarik lainnya!
Inspirasi Konstruksi - Material Bangun
Mengenal Korbel, Elemen Arsitektur yang Menggabungkan Fungsi dan Dekorasi
Pasti sebagian besar dari teman-teman pernah menjumpai balok dengan ukiran di pojok atas bukaan atau langit-langit, namun tidak tahu apa namanya. Nah, elemen arsitektur ini dikenal dengan sebutan korbel.
Korbel merupakan balok berbentuk siku-siku yang biasanya memiliki ukiran-ukiran pada desainnya. Fitur ini sering dijumpai sebagai dekorasi untuk menguatkan kesan klasik pada bangunan.
Selain itu, korbel juga memiliki fungsi lain yang tidak kalah penting yaitu sebagai penahan beban. Hal ini banyak dijumpai di berbagai bangunan kuno hingga bangunan masa kini.
Pada artikel ini, saya ingin mengulas tentang korbel dan sejarah di baliknya. Simak yuk!
Korbel merupakan elemen arsitektur berbentuk siku-siku yang masing-masing sisinya menempel pada dinding dan bagian atas sebuah konstruksi. Secara tradisional, korbel digunakan secara fungsional sebagai struktur penahan beban di atasnya. Namun seiring perkembangan waktu, korbel kini lebih banyak digunakan untuk kebutuhan dekorasi saja.
Korbel ditemukan di hampir berbagai kebudayaan di dunia, sehingga bentuk dan desainnya sangat bervariasi. Penggunaan korbel banyak ditemukan pada katedral Abad Pertengahan dengan ukiran berupa wajah seram dan naga. Bentuk korbel sedemikian dipercaya dapat mengusir hal-hal buruk.
Korbel juga banyak ditemukan di bangunan-bangunan peninggalan suku-suku di Amerika. Biasanya korbel khas Amerika ini ditemukan pada pintu masuk dengan desain ukiran yang tidak terlalu menyeramkan.
Setelahnya pada Era Victoria, penggunaan korbel yang cenderung menjadi dekorasi bangunan saja mulai populer. Desainnya pun terlihat lebih simpel, sehingga banyak rumah-rumah di jaman itu menambahkan korbel pada interior maupun eksteriornya.
Selain desainnya, material pembuatan korbel juga sangat beragam. Setidaknya terdapat lima material yang sering digunakan dalam pembuatan korbel. Di antaranya kayu, batu, beton pracetak, logam, dan juga material komposit lainnya.
Biasanya korbel untuk struktur bangunan ditempatkan sebagai penyangga bagian bawah bangunan yang sedikit menjorok keluar maupun penyangga atap. Namun untuk korbel yang bersifat dekoratif, pengaplikasiannya lebih fleksibel. Mulai dari ornamen pintu dan jendela, lis langit-langit, dan banyak lagi.
Itu tadi sedikit ulasan tentang korbel. Semoga bermanfaat dan nantikan ulasan menarik lainnya!