Bukannya Jadi Abu, Tapi Kayu Malah Awet Dengan Dibakar
Sebagai dataran dengan potensi gempa yang tinggi, daripada menggunakan struktur baja seperti yang sedang tren, warga Jepang lebih suka menggunakan kayu yang enteng. Namun jika diperhatikan, meskipun banyak dari bangunan Jepang terbuat dari Kayu, tetapi tidak sedikit pun terlihat rayap atau jamur pada kayu-kayunya.
Ketahanan kayu yang tinggi itu didapat karena pengolahan kayu yang masyarakat Jepang lakukan sebelum menggunakan kayu untuk bangunan. Mereka melakukan pembakaran kayu untuk menciptakan lapisan anti rayap dan jamur pada kayu yang digunakan. Pada artikel masterumah.id berikut akan dibahas lebih rinci terkait metode yang sudah lama diterapkan di negeri Sakura tersebut.
Kata Yakisugi diambil dari dua kata yaitu Yaki atau dibakar dan Sugi atau pohon cemara. Penamaan pohon cemara disebabkan karena cemara merupakan pohon endemi Jepang, meskipun demikian metode ini juga digunakan pada jenis kayu yang berbeda.
Yakisugi dilakukan dengan membuat potongan memanjang pada kayu yang akan dibuat sebagai material rumah. Selanjutnya permukaan kayu akan dikabar hingga berwarna kehitaman. Metode yang juga disebut sebagai Shou Sugi Ban ini merupakan metode nenek moyang yang dilakukan oleh masyarakat Jepang sejak ratusan tahun yang lalu untuk mengawetkan kayu.
Kayu yang telah dibakar akan menciptakan material yang memiliki ketahanan yang tinggi terhadap perubahan cuaca. Sehingga kayu tidak mudah lapuk dan berjamur bahkan hingga berabad-abad lamanya meskipun Jepang merupakan negara 4 musim dengan pergantian musim yang sangat signifikan.
Meskipun dibuat dengan cara dibakar, ternyata kayu-kayu yang tersebut menjadi lebih tahan api. Tidak hanya sampai disitu, kayu tersebut secara otomatis juga memiliki pelindung anti rayap setelah proses pembakaran selesai.
Ternyata selain menciptakan kayu yang lebih tahan lama dari kayu kebanyakan, teknik Yakisugi juga menciptakan motif yang cantik pada kayu. Hasil pembakaran membuat kayu terlihat eksotis dengan motif dari sisa pembakaran yang tercipta.
Secara geografis, Indonesia berada pada daratan yang juga memiliki potensi gempa yang besar sama seperti Jepang. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar hunian dan penghuninya hanya di masterumah.id dan selamat mencoba!
Bukannya Jadi Abu, Tapi Kayu Malah Awet Dengan Dibakar
Sebagai dataran dengan potensi gempa yang tinggi, daripada menggunakan struktur baja seperti yang sedang tren, warga Jepang lebih suka menggunakan kayu yang enteng. Namun jika diperhatikan, meskipun banyak dari bangunan Jepang terbuat dari Kayu, tetapi tidak sedikit pun terlihat rayap atau jamur pada kayu-kayunya.
Ketahanan kayu yang tinggi itu didapat karena pengolahan kayu yang masyarakat Jepang lakukan sebelum menggunakan kayu untuk bangunan. Mereka melakukan pembakaran kayu untuk menciptakan lapisan anti rayap dan jamur pada kayu yang digunakan. Pada artikel masterumah.id berikut akan dibahas lebih rinci terkait metode yang sudah lama diterapkan di negeri Sakura tersebut.
Kata Yakisugi diambil dari dua kata yaitu Yaki atau dibakar dan Sugi atau pohon cemara. Penamaan pohon cemara disebabkan karena cemara merupakan pohon endemi Jepang, meskipun demikian metode ini juga digunakan pada jenis kayu yang berbeda.
Yakisugi dilakukan dengan membuat potongan memanjang pada kayu yang akan dibuat sebagai material rumah. Selanjutnya permukaan kayu akan dikabar hingga berwarna kehitaman. Metode yang juga disebut sebagai Shou Sugi Ban ini merupakan metode nenek moyang yang dilakukan oleh masyarakat Jepang sejak ratusan tahun yang lalu untuk mengawetkan kayu.
Kayu yang telah dibakar akan menciptakan material yang memiliki ketahanan yang tinggi terhadap perubahan cuaca. Sehingga kayu tidak mudah lapuk dan berjamur bahkan hingga berabad-abad lamanya meskipun Jepang merupakan negara 4 musim dengan pergantian musim yang sangat signifikan.
Meskipun dibuat dengan cara dibakar, ternyata kayu-kayu yang tersebut menjadi lebih tahan api. Tidak hanya sampai disitu, kayu tersebut secara otomatis juga memiliki pelindung anti rayap setelah proses pembakaran selesai.
Ternyata selain menciptakan kayu yang lebih tahan lama dari kayu kebanyakan, teknik Yakisugi juga menciptakan motif yang cantik pada kayu. Hasil pembakaran membuat kayu terlihat eksotis dengan motif dari sisa pembakaran yang tercipta.
Secara geografis, Indonesia berada pada daratan yang juga memiliki potensi gempa yang besar sama seperti Jepang. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar hunian dan penghuninya hanya di masterumah.id dan selamat mencoba!