Inspirasi Konstruksi - Material Bangun
Jangan Sampai Salah, Cornice dan Semen Putih Tidaklah Sama!
Cornice dan semen putih sekilas memiliki kesamaan dari segi warna dan bentuk. Keduanya sama-sama berupa serbuk putih dan akan mengental ketika dicampurkan air. Fungsinya juga hampir sama bisa digunakan sebagai perekat material dan juga plamir.
Dikarenakan banyak kesamaan antara cornice dan semen putih, membedakan keduanya terkadang cukup susah. Bahkan tidak jarang juga banyak orang tertukar saat membeli material ini.
Namun jangan khawatir, masterumah.id akan memberitahu cara membedakan cornice dan semen putih. Simak yuk!
Cornice atau yang dikenal dengan kompon gipsum merupakan sejenis perekat yang formulasinya terdiri dari semen atau gipsum dan berbagai material polimer. Sedangkan semen putih merupakan campuran batu kapur, tanah liat, dan pasir silika yang dibuat dengan kandungan oksida dan mangan seminim mungkin.
Dari segi fisik, baik cornice dan semen putih sama-sama berbentuk serbuk putih. Meskipun demikian, warna semen putih cenderung lebih gelap atau kehijauan. Sedangkan warna cornice hampir mirip seperti warna tepung terigu.
Cornice dan semen putih sama-sama berfungsi sebagai perekat material dan bisa digunakan juga sebagai plamir. Namun terdapat perbedaan jenis material dari aplikasi keduanya.
Cornice sering digunakan untuk merekatkan drywall gipsum, lis, relief dinding, atau menutup sambungan gipsum. Sedangkan semen putih memiliki kegunaan seperti semen pada umumnya, seperti merekatkan keramik dan bata maupun menjadi plaster dinding.
Aplikasi yang berbeda antara cornice dan semen putih disebabkan oleh perbedaan karakteristik keduanya. Cornice lebih merekat kuat pada permukaan material yang kering seperti gipsum. Setelah mengeras hasil akhir dari cornice akan terlihat lebih halus.
Sedangkan semen putih memerlukan material yang lembap dan berpori agar daya rekatnya maksimal. Maka sebelum mengaplikasikan semen putih, material biasanya direndam atau dibasahi terlebih dahulu. Semen putih juga memiliki karakteristik semen pada umumnya, yakni akan terlihat retakan-retakan ketika sudah mengeras.
Itu tadi beberapa perbedaan antara cornice dan semen putih. Semoga dapat menambah wawasan dan menghindarkan kita untuk membeli jenis perekat yang salah.
Ikuti terus masterumah.id untuk ulasan menarik seputar rumah lainnya!
Inspirasi Konstruksi - Material Bangun
Jangan Sampai Salah, Cornice dan Semen Putih Tidaklah Sama!
Cornice dan semen putih sekilas memiliki kesamaan dari segi warna dan bentuk. Keduanya sama-sama berupa serbuk putih dan akan mengental ketika dicampurkan air. Fungsinya juga hampir sama bisa digunakan sebagai perekat material dan juga plamir.
Dikarenakan banyak kesamaan antara cornice dan semen putih, membedakan keduanya terkadang cukup susah. Bahkan tidak jarang juga banyak orang tertukar saat membeli material ini.
Namun jangan khawatir, masterumah.id akan memberitahu cara membedakan cornice dan semen putih. Simak yuk!
Cornice atau yang dikenal dengan kompon gipsum merupakan sejenis perekat yang formulasinya terdiri dari semen atau gipsum dan berbagai material polimer. Sedangkan semen putih merupakan campuran batu kapur, tanah liat, dan pasir silika yang dibuat dengan kandungan oksida dan mangan seminim mungkin.
Dari segi fisik, baik cornice dan semen putih sama-sama berbentuk serbuk putih. Meskipun demikian, warna semen putih cenderung lebih gelap atau kehijauan. Sedangkan warna cornice hampir mirip seperti warna tepung terigu.
Cornice dan semen putih sama-sama berfungsi sebagai perekat material dan bisa digunakan juga sebagai plamir. Namun terdapat perbedaan jenis material dari aplikasi keduanya.
Cornice sering digunakan untuk merekatkan drywall gipsum, lis, relief dinding, atau menutup sambungan gipsum. Sedangkan semen putih memiliki kegunaan seperti semen pada umumnya, seperti merekatkan keramik dan bata maupun menjadi plaster dinding.
Aplikasi yang berbeda antara cornice dan semen putih disebabkan oleh perbedaan karakteristik keduanya. Cornice lebih merekat kuat pada permukaan material yang kering seperti gipsum. Setelah mengeras hasil akhir dari cornice akan terlihat lebih halus.
Sedangkan semen putih memerlukan material yang lembap dan berpori agar daya rekatnya maksimal. Maka sebelum mengaplikasikan semen putih, material biasanya direndam atau dibasahi terlebih dahulu. Semen putih juga memiliki karakteristik semen pada umumnya, yakni akan terlihat retakan-retakan ketika sudah mengeras.
Itu tadi beberapa perbedaan antara cornice dan semen putih. Semoga dapat menambah wawasan dan menghindarkan kita untuk membeli jenis perekat yang salah.
Ikuti terus masterumah.id untuk ulasan menarik seputar rumah lainnya!