MasterumahID

Following

Followers

article 28 March 2024

MasterumahID

Inspirasi Konstruksi - Proses Konstruksi

Pondasi Dangkal atau Pondasi Dalam, Mana yang Paling Sesuai?

Pondasi memiliki fungsi sebagai pijakan sekaligus mendistribusikan beban bangunan secara merata. Tanpa pondasi yang kuat dipastikan bangunan tidak dapat berdiri kokoh. Oleh karena itu, memilih jenis pondasi yang sesuai dengan bangunan sangatlah penting.

Secara umum, pondasi bangunan dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Kira-kira apa saja ya perbedaannya dan apa jenis pondasi terbaik untuk bangunan kita?

Kali ini, masterumah.id akan mengulas mengenai pondasi dangkal dan pondasi dalam. Simak yuk!

1. Apa itu pondasi dangkal dan pondasi dalam?

Pondasi dibagi menjadi pondasi dangkal dan dalam tergantung dari kedalaman pondasi ditanam ke tanah. Pondasi dangkal merupakan jenis pondasi yang terletak dekat dengan permukaan tanah, kurang lebih 3 meter atau kurang dari tinggi pijakan. Sebaliknya untuk kedalaman lebih dari 3 meter, maka pondasi dalam-lah yang digunakan untuk menopang bangunan.

Konstruksi pondasi yang berbeda-beda ini disebabkan oleh jenis tanah dan beban bangunan yang harus ditopang oleh pondasi. Semakin lunak tanah atau semakin berat beban bangunan, maka pondasi perlu ditanam lebih dalam.

2. Jenis-jenis pondasi dangkal dan dalam

Adapun juga, pondasi dangkal dan dalam ini memiliki beragam jenis. Beberapa contohnya antara lain,

- Pondasi dangkal: pondasi cakar ayam, pondasi plat, pondasi strip, dan pondasi umpak.

- Pondasi dalam: pondasi tiang pancang, pondasi bor pile, pondasi strauss pile, dan pondasi caisson.

Untuk menentukan jenis pondasi dangkal atau dalam, kita juga perlu menyesuaikannya dengan desain bangunan maupun jenis tanah.

3. Keunggulan masing-masing pondasi

Pondasi dangkal memiliki keunggulan utama yakni membutuhkan material lebih sedikit, pengerjaan lebih cepat, dan konstruksinya cukup sederhana. Biaya pembuatan pondasi dangkal juga secara umum lebih murah dibandingkan pondasi dalam.

Sedangkan pondasi dalam sendiri menawarkan kekuatan transfer beban dengan lebih baik, mampu mengantisipasi beban lateral maupun beban angkat, serta sesuai untuk bangunan yang lebih berat. Selain menjadi pilihan pondasi untuk bangunan bertingkat, pondasi dalam juga lebih sesuai digunakan pada jenis tanah lunak.

4. Kelemahan masing-masing pondasi

Pondasi dangkal tentu tidak memiliki efektivitas layaknya pondasi dalam untuk mengantisipasi beban lateral dan beban angkat. Selain itu, pondasi dalam hanya bisa dipergunakan pada konstruksi bangunan ringan saja.

Di sisi lain, pondasi dalam memerlukan konstruksi yang kompleks, memakan waktu lebih lama, dan biaya lebih tinggi. Beberapa jenis pondasi dalam juga tidak cukup fleksibel untuk diterapkan di semua medan.

Itu tadi pembahasan mengenai pondasi dangkal dan pondasi dalam. Semoga dapat menambah wawasan terkait dunia arsitektur. Jangan lupa nantikan ulasan menarik seputar rumah lainnya hanya di masterumah.id!

article 28 March 2024

MasterumahID

Inspirasi Konstruksi - Proses Konstruksi

Pondasi Dangkal atau Pondasi Dalam, Mana yang Paling Sesuai?

Pondasi memiliki fungsi sebagai pijakan sekaligus mendistribusikan beban bangunan secara merata. Tanpa pondasi yang kuat dipastikan bangunan tidak dapat berdiri kokoh. Oleh karena itu, memilih jenis pondasi yang sesuai dengan bangunan sangatlah penting.

Secara umum, pondasi bangunan dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Kira-kira apa saja ya perbedaannya dan apa jenis pondasi terbaik untuk bangunan kita?

Kali ini, masterumah.id akan mengulas mengenai pondasi dangkal dan pondasi dalam. Simak yuk!

1. Apa itu pondasi dangkal dan pondasi dalam?

Pondasi dibagi menjadi pondasi dangkal dan dalam tergantung dari kedalaman pondasi ditanam ke tanah. Pondasi dangkal merupakan jenis pondasi yang terletak dekat dengan permukaan tanah, kurang lebih 3 meter atau kurang dari tinggi pijakan. Sebaliknya untuk kedalaman lebih dari 3 meter, maka pondasi dalam-lah yang digunakan untuk menopang bangunan.

Konstruksi pondasi yang berbeda-beda ini disebabkan oleh jenis tanah dan beban bangunan yang harus ditopang oleh pondasi. Semakin lunak tanah atau semakin berat beban bangunan, maka pondasi perlu ditanam lebih dalam.

2. Jenis-jenis pondasi dangkal dan dalam

Adapun juga, pondasi dangkal dan dalam ini memiliki beragam jenis. Beberapa contohnya antara lain,

- Pondasi dangkal: pondasi cakar ayam, pondasi plat, pondasi strip, dan pondasi umpak.

- Pondasi dalam: pondasi tiang pancang, pondasi bor pile, pondasi strauss pile, dan pondasi caisson.

Untuk menentukan jenis pondasi dangkal atau dalam, kita juga perlu menyesuaikannya dengan desain bangunan maupun jenis tanah.

3. Keunggulan masing-masing pondasi

Pondasi dangkal memiliki keunggulan utama yakni membutuhkan material lebih sedikit, pengerjaan lebih cepat, dan konstruksinya cukup sederhana. Biaya pembuatan pondasi dangkal juga secara umum lebih murah dibandingkan pondasi dalam.

Sedangkan pondasi dalam sendiri menawarkan kekuatan transfer beban dengan lebih baik, mampu mengantisipasi beban lateral maupun beban angkat, serta sesuai untuk bangunan yang lebih berat. Selain menjadi pilihan pondasi untuk bangunan bertingkat, pondasi dalam juga lebih sesuai digunakan pada jenis tanah lunak.

4. Kelemahan masing-masing pondasi

Pondasi dangkal tentu tidak memiliki efektivitas layaknya pondasi dalam untuk mengantisipasi beban lateral dan beban angkat. Selain itu, pondasi dalam hanya bisa dipergunakan pada konstruksi bangunan ringan saja.

Di sisi lain, pondasi dalam memerlukan konstruksi yang kompleks, memakan waktu lebih lama, dan biaya lebih tinggi. Beberapa jenis pondasi dalam juga tidak cukup fleksibel untuk diterapkan di semua medan.

Itu tadi pembahasan mengenai pondasi dangkal dan pondasi dalam. Semoga dapat menambah wawasan terkait dunia arsitektur. Jangan lupa nantikan ulasan menarik seputar rumah lainnya hanya di masterumah.id!