Inspirasi Konstruksi - Material Bangun
Jangan Sampai Salah Pilih! Kenali Perbedaan Galvalum dan Galvanis
Galvalum dan galvanis cukup akrab dijumpai di dunia material bangun. Keduanya seringkali digunakan sebagai bahan baku pembuatan rangka dan pelapis bangunan pengganti kayu. Meskipun popularitas galvalum dan galvanis cukup tinggi, masih banyak yang kesulitan membedakan keduanya dikarenakan namanya yang terdengar mirip. Bahkan beberapa menganggap kedua material ini sama, padahal dari segi spesifikasi dan aplikasi cukup berbeda.
Agar kamu tidak salah dalam memilih material, masterumah.id ingin mengajakmu mengetahui perbedaan antara galvalum dan galvanis. Simak yuk!
Sebelum membahas perbedaan antara galvalum dan galvanis, ada baiknya kita memahami tentang galvanisasi terlebih dahulu. Galvanisasi merupakan proses pelapisan zinc atau seng pada besi dan baja untuk membuatnya lebih kuat dan tahan korosi. Pembuatan galvalum dan galvanis sendiri sama-sama menggunakan metode ini, namun dengan kadar seng yang berbeda.
Galvalum adalah baja ringan yang dilapisi oleh 55% aluminium dan 45% zinc, sehingga material ini juga dikenal dengan sebutan aluzinc atau zincalume. Lapisan aluminium dan seng ini menjadikan galvalum tahan korosi, sehingga bisa digunakan di area outdoor.
Sedangkan galvanis merujuk pada baja murni maupun baja ringan yang dilapisi dengan 98% zinc dan hanya 2% aluminium saja. Selain menjadikannya tahan korosi dan cuaca, galvanis juga lebih kuat dan tidak rentan keropos seperti galvalum.
Galvalum seringkali dijumpai sebagai rangka plafon dan material penutup atap. Lebih dari itu, galvalum lebih mudah dibentuk sehingga tidak jarang juga digunakan untuk pembuatan pagar, rak bunga, dan konstruksi ringan lainnya.
Di sisi lain, galvanis lebih banyak digunakan pada konstruksi struktur yang lebih berat seperti rangka atap. Namun ketahanan dan kekuatan galvanis juga menjadikannya material yang sesuai untuk pembuatan pagar hingga railing.
Dari segi harga, galvanis lebih mahal jika dibandingkan dengan galvalum. Besi hollow galvanis 6 m dibanderol dengan harga 70 ribu rupiah atau lebih, sedangkan besi hollow galvalum 4 m dibanderol mulai belasan ribu rupiah hingga 30 ribu rupiah. Tentu harga keduanya sangat bervariasi, tergantung dari ukuran, tipe, dan kualitasnya.
Sekarang, kamu sudah tahu kan perbedaan antara galvalum dan galvanis. Semoga ulasan ini dapat menghindarkanmu salah membeli material yang ujung-ujungnya bisa bikin menyesal.
Nantikan artikel dan ulasan menarik seputar rumah lainnya hanya di masterumah.id!
Inspirasi Konstruksi - Material Bangun
Jangan Sampai Salah Pilih! Kenali Perbedaan Galvalum dan Galvanis
Galvalum dan galvanis cukup akrab dijumpai di dunia material bangun. Keduanya seringkali digunakan sebagai bahan baku pembuatan rangka dan pelapis bangunan pengganti kayu. Meskipun popularitas galvalum dan galvanis cukup tinggi, masih banyak yang kesulitan membedakan keduanya dikarenakan namanya yang terdengar mirip. Bahkan beberapa menganggap kedua material ini sama, padahal dari segi spesifikasi dan aplikasi cukup berbeda.
Agar kamu tidak salah dalam memilih material, masterumah.id ingin mengajakmu mengetahui perbedaan antara galvalum dan galvanis. Simak yuk!
Sebelum membahas perbedaan antara galvalum dan galvanis, ada baiknya kita memahami tentang galvanisasi terlebih dahulu. Galvanisasi merupakan proses pelapisan zinc atau seng pada besi dan baja untuk membuatnya lebih kuat dan tahan korosi. Pembuatan galvalum dan galvanis sendiri sama-sama menggunakan metode ini, namun dengan kadar seng yang berbeda.
Galvalum adalah baja ringan yang dilapisi oleh 55% aluminium dan 45% zinc, sehingga material ini juga dikenal dengan sebutan aluzinc atau zincalume. Lapisan aluminium dan seng ini menjadikan galvalum tahan korosi, sehingga bisa digunakan di area outdoor.
Sedangkan galvanis merujuk pada baja murni maupun baja ringan yang dilapisi dengan 98% zinc dan hanya 2% aluminium saja. Selain menjadikannya tahan korosi dan cuaca, galvanis juga lebih kuat dan tidak rentan keropos seperti galvalum.
Galvalum seringkali dijumpai sebagai rangka plafon dan material penutup atap. Lebih dari itu, galvalum lebih mudah dibentuk sehingga tidak jarang juga digunakan untuk pembuatan pagar, rak bunga, dan konstruksi ringan lainnya.
Di sisi lain, galvanis lebih banyak digunakan pada konstruksi struktur yang lebih berat seperti rangka atap. Namun ketahanan dan kekuatan galvanis juga menjadikannya material yang sesuai untuk pembuatan pagar hingga railing.
Dari segi harga, galvanis lebih mahal jika dibandingkan dengan galvalum. Besi hollow galvanis 6 m dibanderol dengan harga 70 ribu rupiah atau lebih, sedangkan besi hollow galvalum 4 m dibanderol mulai belasan ribu rupiah hingga 30 ribu rupiah. Tentu harga keduanya sangat bervariasi, tergantung dari ukuran, tipe, dan kualitasnya.
Sekarang, kamu sudah tahu kan perbedaan antara galvalum dan galvanis. Semoga ulasan ini dapat menghindarkanmu salah membeli material yang ujung-ujungnya bisa bikin menyesal.
Nantikan artikel dan ulasan menarik seputar rumah lainnya hanya di masterumah.id!