Kunci Dinding Agar Tidak Roboh Dengan Sloof

Jika kalian pernah bertanya-tanya bagaimana dinding bisa tetap berdiri tanpa penyangga? Jawabannya adalah karena adanya sloof. 

Sloof adalah beton bertulang yang ditata secara horizontal di atas fondasi untuk menahan dinding beton agar tidak roboh. Selain itu sloof juga memiliki fungsi lain yang akan dibahas dalam artikel masterumah.id kali ini.

1. Penopang Dinding

Keberadaan sloof pada bangunan bertujuan untuk mengunci berdirinya dinding agar tidak roboh terutama saat adanya pergerakan tanah. Bahkan untuk menjalankan fungsinya ini, pada bangunan tahan gempa juga turut ditambahkan angker dengan diameter yang disesuaikan dengan besar bangunan sebagai penyempurnaan ikatan antar sloof dan fondasi.

2. Pendistribusi Beban

Titik kritis dari desain sloof berada pada luas penampang dan jumlah pembesian. Hal itu diakibatkan karena sloof juga berfungsi untuk mendistribusikan beban dari bangunan ke fondasi. Penentuan luas penambang dan jumlah pembesian nantinya akan bergantung pada besar beban yang akan dipikul oleh sloof nantinya. 

3. Pengikat Kolom

Ikatan yang dibuat oleh sloof terhadap kolom akan membantu membuat kolom menjadi lebih kaku. Desain konstruksi yang seperti ini akan sangat cocok bagi rumah-rumah di Indonesia mengingat Indonesia berada pada kawasan rawan gempa. Dengan ikatan yang kaku pada kolom, setidaknya kolom dapat lebih tahan terhadap risiko guncangan yang salah satunya diakibatkan karena gempa.

4. Ornamen Arsitektur

Karena terlalu banyak jenis sloof yang ditanam, masih sedikit orang yang tahu bahwa ada juga jenis sloof yang berada di atas galian. Selain memberi kekuatan bangunan, sloof di atas galian ini juga dapat dijadikan ornamen pemanis rumah.

Sebenarnya bukan dinding tidak memiliki penyangga, tapi penyangga tersebut memang tidak dapat terlihat oleh mata. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar hunian dan penghuninya hanya di masterumah.id dan selamat mencoba!