Inspirasi Konstruksi - Proses Konstruksi
Takar Cor Dengan Hitungan Yang Pas
Kemampuan menakar beton akan menjadi kemampuan yang paling dicari saat terjadi hal di luar dugaan ketika proses pengecoran, sebut saja seperti kurangnya adonan beton instan atau ready mix yang telah dipesan.
Saat diperlukan pengadukan beton secara manual, kesalahan penakaran akan berakibat sangat fatal. Karena perbedaan takaran akan berpotensi menyebabkan tidak seimbangnya kekerasan beton antar bidang. Kali ini masterumah.id akan menjelaskan pentingnya takaran beton manual yang ideal dan cara pembuatannya.
Kebutuhan beton secara ideal sebenarnya telah diatur secara teknis dalam disiplin ilmu sipil dan bangunan. Selain air, untuk dapat menghasilkan beton berkualitas, dalam satu campuran diperlukan 11% semen, 41% Batu koral, 26% pasir kasar dan 16% air.
Mengaplikasikan perhitungan beton tersebut akan menjadi sangat rumit ketika dilakukan dalam bentuk presentasi. Untuk itu dilakukan beberapa pengkonversian sebagai pendekatan hasil yang diharapkan.
Salah satunya adalah dengan mengonversi persentase tersebut ke dalam perbandingan 1:2:3 menggunakan alat ukur yang telah ditetapkan. Maksud dari perbandingan 1:2:3 adalah setiap 1 takaran semen akan digunakan juga 2 takaran pasir dan 3 takaran batu split dengan alat ukur yang sama.
Pembuatan adonan dengan perbandingan tersebut akan menghasilkan beton dengan kekuatan tekan kurang lebih sekitar 175kg/cm2. Beton dengan kekuatan tekan tersebut selanjutnya dikenal dengan beton mutu K 175.
Pengadukan beton secara manual, tidak semuanya dilakukan dengan tenaga manusia. Meskipun menggunakan mesin, pengadukan beton dengan mesin molen kecil tetap dikatakan sebagai proses pengadukan beton secara manual.
Selain dibedakan dengan sumber tenaga, pengadukan beton secara manual dengan tenaga manusia dan mesin molen juga akan berbeda dari segi biaya dan hasil yang didapat. Hasil pengadukan dengan mesin molen tentunya akan lebih merata dibanding pengadukan dengan tenaga manusia. Tetapi demikian harga yang harus dibayarkan juga tidaklah murah untuk pengadaan alat dan bahan bakarnya.
Meskipun pasti telah direncanakan di awal tetapi tidak ada yang bisa menjamin kondisi di lapangan, sehingga kemampuan penakaran beton akan sangat berharga. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar hunian dan penghuninya hanya di masterumah.id dan selamat mencoba!
Inspirasi Konstruksi - Proses Konstruksi
Takar Cor Dengan Hitungan Yang Pas
Kemampuan menakar beton akan menjadi kemampuan yang paling dicari saat terjadi hal di luar dugaan ketika proses pengecoran, sebut saja seperti kurangnya adonan beton instan atau ready mix yang telah dipesan.
Saat diperlukan pengadukan beton secara manual, kesalahan penakaran akan berakibat sangat fatal. Karena perbedaan takaran akan berpotensi menyebabkan tidak seimbangnya kekerasan beton antar bidang. Kali ini masterumah.id akan menjelaskan pentingnya takaran beton manual yang ideal dan cara pembuatannya.
Kebutuhan beton secara ideal sebenarnya telah diatur secara teknis dalam disiplin ilmu sipil dan bangunan. Selain air, untuk dapat menghasilkan beton berkualitas, dalam satu campuran diperlukan 11% semen, 41% Batu koral, 26% pasir kasar dan 16% air.
Mengaplikasikan perhitungan beton tersebut akan menjadi sangat rumit ketika dilakukan dalam bentuk presentasi. Untuk itu dilakukan beberapa pengkonversian sebagai pendekatan hasil yang diharapkan.
Salah satunya adalah dengan mengonversi persentase tersebut ke dalam perbandingan 1:2:3 menggunakan alat ukur yang telah ditetapkan. Maksud dari perbandingan 1:2:3 adalah setiap 1 takaran semen akan digunakan juga 2 takaran pasir dan 3 takaran batu split dengan alat ukur yang sama.
Pembuatan adonan dengan perbandingan tersebut akan menghasilkan beton dengan kekuatan tekan kurang lebih sekitar 175kg/cm2. Beton dengan kekuatan tekan tersebut selanjutnya dikenal dengan beton mutu K 175.
Pengadukan beton secara manual, tidak semuanya dilakukan dengan tenaga manusia. Meskipun menggunakan mesin, pengadukan beton dengan mesin molen kecil tetap dikatakan sebagai proses pengadukan beton secara manual.
Selain dibedakan dengan sumber tenaga, pengadukan beton secara manual dengan tenaga manusia dan mesin molen juga akan berbeda dari segi biaya dan hasil yang didapat. Hasil pengadukan dengan mesin molen tentunya akan lebih merata dibanding pengadukan dengan tenaga manusia. Tetapi demikian harga yang harus dibayarkan juga tidaklah murah untuk pengadaan alat dan bahan bakarnya.
Meskipun pasti telah direncanakan di awal tetapi tidak ada yang bisa menjamin kondisi di lapangan, sehingga kemampuan penakaran beton akan sangat berharga. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar hunian dan penghuninya hanya di masterumah.id dan selamat mencoba!