Ruang Keluarga - Rumah & Keluarga
Musim Hujan Tiba, Awas Serangga-Serangga Ini Menginvasi Rumah
Musim hujan tiba, kita semua pasti sudah bersiap-siap menghadapai genteng bocor, rembesan air hujan, hingga banjir. Namun jarang orang mengantisipasi kemunculan serangga-serangga saat musim hujan tiba.
Mulai dari serangga yang tidak berbahaya atau sekedar menjijikkan, hingga menjadi hama yang dapat berbahaya bagi jiwa maupun rumah kita.
Nah kira-kira serangga apa saja yang perlu kita antisipasi di saat musim hujan seperti ini? Kali ini masterumah.id akan mengulasnya untukmu!
Meskipun siklus nyamuk lebih pendek di musim kemarau, tetapi musim hujan menjadi puncak mereka berkembang biak. Tidak terkecuali spesies nyamuk berbahaya seperti Aedes Aegypti yang dapat menularkan penyakit DBD. Habitat perkembangbiakan mereka berada di tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, ember, maupun gentong. Maka penting bagi kita untuk selalu menutup rapat wadah-wadah ini dan rutin membersihkan rongsokan sampah di sekitar rumah.
Jika kita menemukan satu ekor kecoak, maka kemungkinan besar beberapa ekor lainnya sedang bersembunyi di sekitar rumah. Kecoak merupakan hewan yang hidup berkelompok dan suka dengan tempat-tempat lembab. Di musim hujan, mereka lebih sering muncul di dalam rumah untuk mencari kehangatan dan makanan.
Meskipun tidak beracun dan jarang menggigit, bahaya yang ditimbulkan oleh kecoak tidak main-main. Kecoak dapat mengontaminasi makanan kita dan menularkan penyakit seperti gastroenteritis, demam tifoid, kolera, dan salmonellosis. Maka saat musim hujan kita perlu menutup rapat wadah makanan, membersihkan sampah, dan menutup saluran air serta celah-celah yang menjadi tempat mereka masuk ke dalam rumah.
Rayap merupakan hewan yang terkenal sebagai musuh alami kayu. Hewan ini menggunakan serbuk kayu sebagai salah satu bahan pembuatan sarang mereka. Di musim hujan, kayu lebih lunak karena kelembaban yang tinggi dan menjadikan rayap lebih mudah menggerogotinya. Maka di saat musim hujan, sebaiknya kita melapisi perabotan kayu dengan lapisan anti-rayap dan mengganti kayu-kayu yang sudah lapuk di rumah kita.
Laron merupakan hewan bersayap yang masih satu koloni dengan rayap. Keberadaan laron tidak lain Ialah untuk mengembangbiakkan koloni mereka. Musim hujan menjadi puncak dari musim kawin mereka, sehingga kita akan sering melihat hewan ini terbang mengitari lampu di malam hari. Meski tidak berbahaya bagi kesehatan atau dapat merusak rumah seperti rayap, sayap-sayap mereka yang jatuh cukup mengotori rumah.
Musim hujan juga menjadi musim berkembang biak semut semai alias tomcat. Meskipun nama dan bentuknya menyerupai semut, tomcat sebenarnya merupakan sejenis kumbang dan bisa terbang. Serangga ini biasa hidup di pekarangan dan tempat lembab, namun ia juga dapat menyusup masuk ke dalam rumah karena tertarik dengan cahaya lampu.
Meski tidak menggigit, tomcat memiliki racun berbahaya yang apabila terkena kulit dapat menyebabkan inflamasi dan kerusakan jaringan secara permanen. Untungnya racun tomcat hanya keluar jika kita hancurkan tubuhnya dan cairan tubuhnya terkena kulit kita. Agar aman hindari memukul serangga ini menggunakan tangan kosong.
Itu tadi beberapa serangga yang kehadirannya perlu kita antisipasi saat musim hujan. Semoga bermanfaat dan nantikan ulasan menarik lainnya hanya dari masterumah.id!
Ruang Keluarga - Rumah & Keluarga
Musim Hujan Tiba, Awas Serangga-Serangga Ini Menginvasi Rumah
Musim hujan tiba, kita semua pasti sudah bersiap-siap menghadapai genteng bocor, rembesan air hujan, hingga banjir. Namun jarang orang mengantisipasi kemunculan serangga-serangga saat musim hujan tiba.
Mulai dari serangga yang tidak berbahaya atau sekedar menjijikkan, hingga menjadi hama yang dapat berbahaya bagi jiwa maupun rumah kita.
Nah kira-kira serangga apa saja yang perlu kita antisipasi di saat musim hujan seperti ini? Kali ini masterumah.id akan mengulasnya untukmu!
Meskipun siklus nyamuk lebih pendek di musim kemarau, tetapi musim hujan menjadi puncak mereka berkembang biak. Tidak terkecuali spesies nyamuk berbahaya seperti Aedes Aegypti yang dapat menularkan penyakit DBD. Habitat perkembangbiakan mereka berada di tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, ember, maupun gentong. Maka penting bagi kita untuk selalu menutup rapat wadah-wadah ini dan rutin membersihkan rongsokan sampah di sekitar rumah.
Jika kita menemukan satu ekor kecoak, maka kemungkinan besar beberapa ekor lainnya sedang bersembunyi di sekitar rumah. Kecoak merupakan hewan yang hidup berkelompok dan suka dengan tempat-tempat lembab. Di musim hujan, mereka lebih sering muncul di dalam rumah untuk mencari kehangatan dan makanan.
Meskipun tidak beracun dan jarang menggigit, bahaya yang ditimbulkan oleh kecoak tidak main-main. Kecoak dapat mengontaminasi makanan kita dan menularkan penyakit seperti gastroenteritis, demam tifoid, kolera, dan salmonellosis. Maka saat musim hujan kita perlu menutup rapat wadah makanan, membersihkan sampah, dan menutup saluran air serta celah-celah yang menjadi tempat mereka masuk ke dalam rumah.
Rayap merupakan hewan yang terkenal sebagai musuh alami kayu. Hewan ini menggunakan serbuk kayu sebagai salah satu bahan pembuatan sarang mereka. Di musim hujan, kayu lebih lunak karena kelembaban yang tinggi dan menjadikan rayap lebih mudah menggerogotinya. Maka di saat musim hujan, sebaiknya kita melapisi perabotan kayu dengan lapisan anti-rayap dan mengganti kayu-kayu yang sudah lapuk di rumah kita.
Laron merupakan hewan bersayap yang masih satu koloni dengan rayap. Keberadaan laron tidak lain Ialah untuk mengembangbiakkan koloni mereka. Musim hujan menjadi puncak dari musim kawin mereka, sehingga kita akan sering melihat hewan ini terbang mengitari lampu di malam hari. Meski tidak berbahaya bagi kesehatan atau dapat merusak rumah seperti rayap, sayap-sayap mereka yang jatuh cukup mengotori rumah.
Musim hujan juga menjadi musim berkembang biak semut semai alias tomcat. Meskipun nama dan bentuknya menyerupai semut, tomcat sebenarnya merupakan sejenis kumbang dan bisa terbang. Serangga ini biasa hidup di pekarangan dan tempat lembab, namun ia juga dapat menyusup masuk ke dalam rumah karena tertarik dengan cahaya lampu.
Meski tidak menggigit, tomcat memiliki racun berbahaya yang apabila terkena kulit dapat menyebabkan inflamasi dan kerusakan jaringan secara permanen. Untungnya racun tomcat hanya keluar jika kita hancurkan tubuhnya dan cairan tubuhnya terkena kulit kita. Agar aman hindari memukul serangga ini menggunakan tangan kosong.
Itu tadi beberapa serangga yang kehadirannya perlu kita antisipasi saat musim hujan. Semoga bermanfaat dan nantikan ulasan menarik lainnya hanya dari masterumah.id!