Inspirasi Konstruksi - Proses Konstruksi
Ternyata Ada Fondasi Dalam Dan pandai Dangkal, Apa Ya Bedanya?
Dalam mendirikan sebuah bangunan, panasi menjadi sesuatu yang tidak bisa diabaikan. Hadirnya fondasi pada sebuah bangunan berfungsi untuk menyalurkan beban dari struktur atas bangunan. Tidak sampai di situ, dengan adanya fondasi juga dapat menstabilkan berdirinya bangunan di atasnya.
Dalam praktiknya, fondasi dibedakan menjadi 2 yaitu fondasi dalam dan fondasi dangkal. Perbedaan paling mencolok antara keduanya jelas berada pada kedalaman galian. Untuk lebih tahu tentang jenis fondasi tersebut, masterumah.id sudah menyiapkan pembahasannya untuk kalian.
Dari namanya saja sudah dapat dipastikan jika galian dari fondasi dalam pasti lebih dalam dari fondasi dangkal. Kedalaman galian untuk fondasi dalam sendiri bisa mencapai lebih dari 3 meter dari muka tanah. Atau lebih tepatnya fondasi dalam digali sejauh kurang lebih 5 kali dari lebar fondasi itu sendiri.
Sedangkan untuk fondasi dangkal, menurut panduan dasar pembuatan fondasi, kedalaman yang diperlukan hanya sejauh 3 meter dari muka tanah. Atau lebih tepatnya kedalaman tersebut ditentukan oleh kondisi tanah di lingkungan sekitar galian fondasi.
Pembuatan fondasi dangkal dapat dilakukan jika kondisi tanah di sekitar lokasi pembuatan fondasi sudah cukup kuat dan kaku untuk mendukung beban fondasi. Biasanya fondasi dangkal digunakan apabila sekiranya lapisan tanah pendukung fondasi terletak jauh di dalam tanah.
Tetapi berbalikan pada fondasi dalam yang dibuat pada tanah dengan permukaan yang relatif tidak stabil. Dengan kemungkinan permukaan tanah yang tidak bisa dijadikan daya dukung yang solid. Karena permukaannya yang tidak stabil ini maka dengan adanya fondasi dalam diharapkan pemusatan beban dapat diarahkan ke fondasi yang lebih dalam.
Fondasi pancang merupakan salah satu jenis fondasi dalam yang lebih akrab dengan masyarakat. Tetapi selain fondasi pancang, fondasi dalam juga masih memiliki beberapa jenis fondasi lain seperti fondasi pier dan fondasi caissons. Sama seperti fondasi dalam, fondasi dangkal pun juga terdiri dari beberapa fondasi seperti fondasi batu kali, fondasi tapak dan fondasi sumuran.
Melihat struktur tanah di Indonesia yang relatif tidak stabil, mungkin penggunaan fondasi dangkal terasa kurang familier. Dapatkan informasi menarik lain seputar hunian dan penghuninya hanya di masterumah.id dan selamat mencoba!
Inspirasi Konstruksi - Proses Konstruksi
Ternyata Ada Fondasi Dalam Dan pandai Dangkal, Apa Ya Bedanya?
Dalam mendirikan sebuah bangunan, panasi menjadi sesuatu yang tidak bisa diabaikan. Hadirnya fondasi pada sebuah bangunan berfungsi untuk menyalurkan beban dari struktur atas bangunan. Tidak sampai di situ, dengan adanya fondasi juga dapat menstabilkan berdirinya bangunan di atasnya.
Dalam praktiknya, fondasi dibedakan menjadi 2 yaitu fondasi dalam dan fondasi dangkal. Perbedaan paling mencolok antara keduanya jelas berada pada kedalaman galian. Untuk lebih tahu tentang jenis fondasi tersebut, masterumah.id sudah menyiapkan pembahasannya untuk kalian.
Dari namanya saja sudah dapat dipastikan jika galian dari fondasi dalam pasti lebih dalam dari fondasi dangkal. Kedalaman galian untuk fondasi dalam sendiri bisa mencapai lebih dari 3 meter dari muka tanah. Atau lebih tepatnya fondasi dalam digali sejauh kurang lebih 5 kali dari lebar fondasi itu sendiri.
Sedangkan untuk fondasi dangkal, menurut panduan dasar pembuatan fondasi, kedalaman yang diperlukan hanya sejauh 3 meter dari muka tanah. Atau lebih tepatnya kedalaman tersebut ditentukan oleh kondisi tanah di lingkungan sekitar galian fondasi.
Pembuatan fondasi dangkal dapat dilakukan jika kondisi tanah di sekitar lokasi pembuatan fondasi sudah cukup kuat dan kaku untuk mendukung beban fondasi. Biasanya fondasi dangkal digunakan apabila sekiranya lapisan tanah pendukung fondasi terletak jauh di dalam tanah.
Tetapi berbalikan pada fondasi dalam yang dibuat pada tanah dengan permukaan yang relatif tidak stabil. Dengan kemungkinan permukaan tanah yang tidak bisa dijadikan daya dukung yang solid. Karena permukaannya yang tidak stabil ini maka dengan adanya fondasi dalam diharapkan pemusatan beban dapat diarahkan ke fondasi yang lebih dalam.
Fondasi pancang merupakan salah satu jenis fondasi dalam yang lebih akrab dengan masyarakat. Tetapi selain fondasi pancang, fondasi dalam juga masih memiliki beberapa jenis fondasi lain seperti fondasi pier dan fondasi caissons. Sama seperti fondasi dalam, fondasi dangkal pun juga terdiri dari beberapa fondasi seperti fondasi batu kali, fondasi tapak dan fondasi sumuran.
Melihat struktur tanah di Indonesia yang relatif tidak stabil, mungkin penggunaan fondasi dangkal terasa kurang familier. Dapatkan informasi menarik lain seputar hunian dan penghuninya hanya di masterumah.id dan selamat mencoba!