Inspirasi Konstruksi - Material Bangun
Dibalik Larangan Penggunaan Atap Asbes
Belakangan ini sedang ramai diperbincangkan mengenai himbauan untuk tidak lagi menggunakan atap asbes. Enggak tanggung-tanggung, himbauan itu dikeluarkan Badak Kesehatan Dunia (WHO).
Larangan tersebut jelas menuai pro dan kontra dari para pengusaha dan pengguna atap asbes di seluruh dunia. Untuk itu, masterumah.id telah menyiapkan artikel untuk membahas larangan dan alasan dari larangan penggunaan atap asbes.
Asbes merupakan salah satu mineral yang dibentuk secara alami oleh alam. Asbes sendiri dikenal memiliki kandungan silika dan fiber dengan komposisi yang berbeda di dalamnya.
Dengan komposisi material tersebut asbes menawarkan ketahanan yang cukup tinggi terhadap api, hal itulah yang akhirnya memikat dunia konstruksi. Maka tercatat pada abad ke-19 mulai diproduksi atap yang terbuat dari asbes. Selain menawarkan kualitas tahan panas, atap asbes juga dikenal sebagai material atap yang cukup ekonomis.
Risiko yang telah dikonfirmasi dapat muncul dari penggunaan asbes adalah gangguan pernafasan. Penyakit yang juga disebut asbestos ini muncul saat serat fiber yang berasal dari asbes terhirup dan masuk ke paru-paru.
Seperti gangguan paru lainnya, asbestos juga menimbulkan rasa yang tidak nyaman bahkan hilang nafsu makan pada penderita. Gejala penyakit yang terbilang kronis ini sendiri perlu waktu untuk dapat dirasakan.
Meskipun telah dilarang oleh Badan Kesehatan Dunia, nyatanya penggunaan asbes tidak bisa langsung hilang di pasaran. Bahkan dikatakan bahwa 70% pengguna asbes berada di Kawasan Asia dengan penggunaan paling banyak ada di wilayah China, India dan Indonesia.
Akan menjadi tugas yang besar untuk melakukan transisi dari asbes ke material yang lain melalui edukasi. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar hunian dan penghuninya hanya di masterumah.id dan selamat mencoba!
Inspirasi Konstruksi - Material Bangun
Dibalik Larangan Penggunaan Atap Asbes
Belakangan ini sedang ramai diperbincangkan mengenai himbauan untuk tidak lagi menggunakan atap asbes. Enggak tanggung-tanggung, himbauan itu dikeluarkan Badak Kesehatan Dunia (WHO).
Larangan tersebut jelas menuai pro dan kontra dari para pengusaha dan pengguna atap asbes di seluruh dunia. Untuk itu, masterumah.id telah menyiapkan artikel untuk membahas larangan dan alasan dari larangan penggunaan atap asbes.
Asbes merupakan salah satu mineral yang dibentuk secara alami oleh alam. Asbes sendiri dikenal memiliki kandungan silika dan fiber dengan komposisi yang berbeda di dalamnya.
Dengan komposisi material tersebut asbes menawarkan ketahanan yang cukup tinggi terhadap api, hal itulah yang akhirnya memikat dunia konstruksi. Maka tercatat pada abad ke-19 mulai diproduksi atap yang terbuat dari asbes. Selain menawarkan kualitas tahan panas, atap asbes juga dikenal sebagai material atap yang cukup ekonomis.
Risiko yang telah dikonfirmasi dapat muncul dari penggunaan asbes adalah gangguan pernafasan. Penyakit yang juga disebut asbestos ini muncul saat serat fiber yang berasal dari asbes terhirup dan masuk ke paru-paru.
Seperti gangguan paru lainnya, asbestos juga menimbulkan rasa yang tidak nyaman bahkan hilang nafsu makan pada penderita. Gejala penyakit yang terbilang kronis ini sendiri perlu waktu untuk dapat dirasakan.
Meskipun telah dilarang oleh Badan Kesehatan Dunia, nyatanya penggunaan asbes tidak bisa langsung hilang di pasaran. Bahkan dikatakan bahwa 70% pengguna asbes berada di Kawasan Asia dengan penggunaan paling banyak ada di wilayah China, India dan Indonesia.
Akan menjadi tugas yang besar untuk melakukan transisi dari asbes ke material yang lain melalui edukasi. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar hunian dan penghuninya hanya di masterumah.id dan selamat mencoba!