Ruang Keluarga - Rumah & Keluarga
Pemanggang Gas vs Arang, Mana yang Lebih Baik?
Setiap Idul Adha selalu ada satu tradisi yang dinanti-nanti, apalagi kalau bukan bakar-bakar sate! Nah mumpung Idul Adha masih dalam hitungan hari, kamu bisa mulai menyiapkan pemanggang daging. Namun jika kamu tidak memiliki pemanggang di rumah, saat ini bisa menjadi momen tepat untuk menambahkannya ke daftar belanja.
Namun dalam memilih pemanggang, ada satu hal yang sering membuat bimbang. "Apa jenis pemanggang daging yang terbaik? Gas atau arang?"
Tenang saja! Kali ini, masterumah.id akan mengulas kelebihan dan kekurangan antara pemanggang gas vs arang.
- Mudah dinyalakan: Lebih praktis merupakan alasan utama banyak orang menggunakan pemanggang gas dibandingkan arang. Tinggal putar atau klik tombol, dalam waktu singkat pemanggang siap digunakan. Selain itu, tersedia juga pengaturan temperatur yang membuat panas api akan senantiasa stabil.
- Serbaguna: Tidak hanya untuk memanggang daging saja, pemanggang gas juga dapat diandalkan untuk memasak sayur, kerang, atau seafood yang mudah rusak pada temperatur tinggi. Selain itu, apabila kita ingin mendapatkan rasa smoky, kita juga bisa menambahkan smokebox pada pemanggang. Sangat praktis!
- Lebih sehat: Makanan yang dimasak menggunakan arang berpotensi untuk menghasilkan karsinogen dalam jumlah lebih besar. Untuk opsi yang lebih sehat, kita bisa memanggang makanan menggunakan pemanggang gas. Dan juga, pemanggang gas tidak menghasilkan banyak asap, sehingga tidak terlalu mengganggu lingkungan sekitar.
- Harga: Meskipun tergantung dari model dan kapasitas, tetapi secara general harga pemanggang gas lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemanggang arang. Bukan opsi yang budget-friendly.
- Tidak mudah dipindahkan: Ukuran kebanyakan pemanggang gas cukup besar, yang mana tidak mudah dipindahkan. Meskipun kini terdapat pemanggang gas travel size yang lebih mudah dibawa, namun terdapat kendala lain pada kapasitas dan perakitan.
- Keamanan: Kebocoran gas menjadi isu keamanan utama. Pada pemanggang gas, kita harus lebih hati-hati saat menggunakan dan menyimpannya. Alasan keamanan ini juga menjadikan pemanggang gas tidak disarankan untuk diletakkan menempel dengan bangunan rumah.
- Temperatur lebih tinggi: Pemanggang arang dapat menghasilkan temperatur hingga 380 derajat celcius tanpa masalah. Temperatur yang ideal untuk memberi hasil panggangan terbaik pada daging. Kebanyakan pemanggang gas hanya menghasilkan temperatur maksimal sekitar 300 derajat celcius. Untuk pemanggang gas yang dapat menghasilkan temperatur lebih tinggi biasanya harganya juga lebih mahal.
- Makanan lebih lezat: Rasa smoky dan charred tentu membuat sate dan daging bakar kita jauh lebih lezat. Dan untuk menghasilkan rasa sedemikian, tidak ada opsi lebih baik selain melalui pemanggang arang.
- Harga terjangkau: Pemanggang arang adalah opsi yang ramah di dompet. Kita bisa mendapatkannya mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu untuk pemanggang arang dengan kualitas lebih bagus.
- Cukup merepotkan: Persiapan untuk menyalakan pemanggang arang cukup merepotkan. Belum lagi, menunggu arang mencapai temperatur tinggi juga cukup memakan waktu. Kita juga perlu mengganti arang sesekali agar panas yang dihasilkan tetap stabil.
- Kurang sehat: Meskipun lezat, makanan yang dimasak menggunakan arang lebih tinggi karsinogen dan kurang disarankan dikonsumsi dalam jumlah banyak. Asap pembakaran juga mau tidak mau terhirup, yang mana hal ini dapat memicu banyak gangguan kesehatan.
- Susah dibersihkan: Sisa-sisa pembakaran yang tertumpuk akan menciptakan kerak membandel yang susah dibersihkan. Apalagi kerak yang terdapat pada sela-sela tatakan pemanggang arang. Selain menjadikannya kurang sehat, usia penggunaan pemanggang arang juga jadi lebih pendek.
Sekarang tinggal siap-siap untuk pesta sate pada Idul Adha nanti. Meskipun seru, selalu ingat kolesterol dan hindari makan sate terlalu berlebihan ya! Nantikan juga ulasan dan tips menarik seputar rumah lainnya di masterumah.id, Selamat Hari Raya Idul Adha!
Ruang Keluarga - Rumah & Keluarga
Pemanggang Gas vs Arang, Mana yang Lebih Baik?
Setiap Idul Adha selalu ada satu tradisi yang dinanti-nanti, apalagi kalau bukan bakar-bakar sate! Nah mumpung Idul Adha masih dalam hitungan hari, kamu bisa mulai menyiapkan pemanggang daging. Namun jika kamu tidak memiliki pemanggang di rumah, saat ini bisa menjadi momen tepat untuk menambahkannya ke daftar belanja.
Namun dalam memilih pemanggang, ada satu hal yang sering membuat bimbang. "Apa jenis pemanggang daging yang terbaik? Gas atau arang?"
Tenang saja! Kali ini, masterumah.id akan mengulas kelebihan dan kekurangan antara pemanggang gas vs arang.
- Mudah dinyalakan: Lebih praktis merupakan alasan utama banyak orang menggunakan pemanggang gas dibandingkan arang. Tinggal putar atau klik tombol, dalam waktu singkat pemanggang siap digunakan. Selain itu, tersedia juga pengaturan temperatur yang membuat panas api akan senantiasa stabil.
- Serbaguna: Tidak hanya untuk memanggang daging saja, pemanggang gas juga dapat diandalkan untuk memasak sayur, kerang, atau seafood yang mudah rusak pada temperatur tinggi. Selain itu, apabila kita ingin mendapatkan rasa smoky, kita juga bisa menambahkan smokebox pada pemanggang. Sangat praktis!
- Lebih sehat: Makanan yang dimasak menggunakan arang berpotensi untuk menghasilkan karsinogen dalam jumlah lebih besar. Untuk opsi yang lebih sehat, kita bisa memanggang makanan menggunakan pemanggang gas. Dan juga, pemanggang gas tidak menghasilkan banyak asap, sehingga tidak terlalu mengganggu lingkungan sekitar.
- Harga: Meskipun tergantung dari model dan kapasitas, tetapi secara general harga pemanggang gas lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemanggang arang. Bukan opsi yang budget-friendly.
- Tidak mudah dipindahkan: Ukuran kebanyakan pemanggang gas cukup besar, yang mana tidak mudah dipindahkan. Meskipun kini terdapat pemanggang gas travel size yang lebih mudah dibawa, namun terdapat kendala lain pada kapasitas dan perakitan.
- Keamanan: Kebocoran gas menjadi isu keamanan utama. Pada pemanggang gas, kita harus lebih hati-hati saat menggunakan dan menyimpannya. Alasan keamanan ini juga menjadikan pemanggang gas tidak disarankan untuk diletakkan menempel dengan bangunan rumah.
- Temperatur lebih tinggi: Pemanggang arang dapat menghasilkan temperatur hingga 380 derajat celcius tanpa masalah. Temperatur yang ideal untuk memberi hasil panggangan terbaik pada daging. Kebanyakan pemanggang gas hanya menghasilkan temperatur maksimal sekitar 300 derajat celcius. Untuk pemanggang gas yang dapat menghasilkan temperatur lebih tinggi biasanya harganya juga lebih mahal.
- Makanan lebih lezat: Rasa smoky dan charred tentu membuat sate dan daging bakar kita jauh lebih lezat. Dan untuk menghasilkan rasa sedemikian, tidak ada opsi lebih baik selain melalui pemanggang arang.
- Harga terjangkau: Pemanggang arang adalah opsi yang ramah di dompet. Kita bisa mendapatkannya mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu untuk pemanggang arang dengan kualitas lebih bagus.
- Cukup merepotkan: Persiapan untuk menyalakan pemanggang arang cukup merepotkan. Belum lagi, menunggu arang mencapai temperatur tinggi juga cukup memakan waktu. Kita juga perlu mengganti arang sesekali agar panas yang dihasilkan tetap stabil.
- Kurang sehat: Meskipun lezat, makanan yang dimasak menggunakan arang lebih tinggi karsinogen dan kurang disarankan dikonsumsi dalam jumlah banyak. Asap pembakaran juga mau tidak mau terhirup, yang mana hal ini dapat memicu banyak gangguan kesehatan.
- Susah dibersihkan: Sisa-sisa pembakaran yang tertumpuk akan menciptakan kerak membandel yang susah dibersihkan. Apalagi kerak yang terdapat pada sela-sela tatakan pemanggang arang. Selain menjadikannya kurang sehat, usia penggunaan pemanggang arang juga jadi lebih pendek.
Sekarang tinggal siap-siap untuk pesta sate pada Idul Adha nanti. Meskipun seru, selalu ingat kolesterol dan hindari makan sate terlalu berlebihan ya! Nantikan juga ulasan dan tips menarik seputar rumah lainnya di masterumah.id, Selamat Hari Raya Idul Adha!