Ruang Keluarga - Rumah & Keluarga
Ini Dia Cara yang Benar untuk Menyimpan Sisa Cat Dinding
Salah satu tradisi dalam menyambut datangnya Ramadan adalah mempercantik rumah dengan mengecatnya kembali. Tampilan rumah yang baru dan segar selaras dengan semangat Ramadan yakni kembali ke fitri.
Sering kali setelah mengecat ulang rumah, kita masih memiliki banyak sisa cat. Lantas timbul pertanyaan, “Apakah sisa cat ini bisa disimpan?”. Jawabannya iya! Cat dinding yang telah dibuka dari kalengnya memang bisa disimpan. Bahkan dengan penyimpanan yang benar, cat dinding bisa digunakan dua hingga lima tahun ke depan.
Akan tetapi jika cat disimpan dengan salah, kadar zat volatil yang berbahaya pada cat akan meningkat dan daya rekatnya berkurang. Lalu, bagaimana cara yang benar dalam menyimpan cat dinding? Tenang saja, masterumah.id telah siapkan ulasannya untukmu!
Faktor pertama yang perlu kita pertimbangkan ialah tempat penyimpanan sisa cat dinding. Area yang tidak terkena sinar matahari langsung serta memiliki tingkat kelembaban rendah merupakan tempat paling ideal dalam menyimpan cat.
Kontainer penyimpanan cat juga harus rapat dan kedap udara. Beberapa jenis cat bisa dipindahkan ke kontainer yang anti-karat seperti wadah plastik atau kaca. Dan yang tidak kalah penting, tempat penyimpanan juga sebaiknya jauh dari jangkauan anak-anak.
Selain dari tempat penyimpanan, temperatur juga berpengaruh terhadap keawetan cat. Temperatur terbaik untuk menyimpan cat dinding yakni antara 15-27 C. Pertimbangkan juga iklim dan kelembaban udara di mana cat disimpan.
Jika kamu ingin menyimpan cat di dalam kalengnya, kamu bisa menyegel kembali tutupnya. Beberapa kaleng cat mudah untuk disegel dan beberapa lainnya perlu sedikit ditekan. Tentunya sebelum menyegel bersihkan sisa cat yang mengering pada tepi tutup dan ember cat. Dan selanjutnya kamu bisa menyimpannya dengan benar.
Untuk mengetahui sisa catmu masih baik atau sudah rusak terdapat dua indikator utama, yaitu aroma dan konsistensi. Sisa cat yang sudah rusak akan mengeluarkan aroma yang lebih pekat dan asam.
Sedangkan untuk konsistensi cat terasa lebih kental dan memiliki tekstur seperti bubur bahkan jelly. Jika demikian sebaiknya cat dibuang dan gunakanlah cat baru.
Beberapa jenis cat dinding mungkin memiliki cara penyimpanan khusus dan sedikit berbeda. Namun secara general kamu bisa menerapkan cara-cara di atas untuk menyimpan cat. Jangan lupa ikuti terus masterumah.id untuk ulasan dan tips seputar rumah lainnya, semoga bermanfaat!
Ruang Keluarga - Rumah & Keluarga
Ini Dia Cara yang Benar untuk Menyimpan Sisa Cat Dinding
Salah satu tradisi dalam menyambut datangnya Ramadan adalah mempercantik rumah dengan mengecatnya kembali. Tampilan rumah yang baru dan segar selaras dengan semangat Ramadan yakni kembali ke fitri.
Sering kali setelah mengecat ulang rumah, kita masih memiliki banyak sisa cat. Lantas timbul pertanyaan, “Apakah sisa cat ini bisa disimpan?”. Jawabannya iya! Cat dinding yang telah dibuka dari kalengnya memang bisa disimpan. Bahkan dengan penyimpanan yang benar, cat dinding bisa digunakan dua hingga lima tahun ke depan.
Akan tetapi jika cat disimpan dengan salah, kadar zat volatil yang berbahaya pada cat akan meningkat dan daya rekatnya berkurang. Lalu, bagaimana cara yang benar dalam menyimpan cat dinding? Tenang saja, masterumah.id telah siapkan ulasannya untukmu!
Faktor pertama yang perlu kita pertimbangkan ialah tempat penyimpanan sisa cat dinding. Area yang tidak terkena sinar matahari langsung serta memiliki tingkat kelembaban rendah merupakan tempat paling ideal dalam menyimpan cat.
Kontainer penyimpanan cat juga harus rapat dan kedap udara. Beberapa jenis cat bisa dipindahkan ke kontainer yang anti-karat seperti wadah plastik atau kaca. Dan yang tidak kalah penting, tempat penyimpanan juga sebaiknya jauh dari jangkauan anak-anak.
Selain dari tempat penyimpanan, temperatur juga berpengaruh terhadap keawetan cat. Temperatur terbaik untuk menyimpan cat dinding yakni antara 15-27 C. Pertimbangkan juga iklim dan kelembaban udara di mana cat disimpan.
Jika kamu ingin menyimpan cat di dalam kalengnya, kamu bisa menyegel kembali tutupnya. Beberapa kaleng cat mudah untuk disegel dan beberapa lainnya perlu sedikit ditekan. Tentunya sebelum menyegel bersihkan sisa cat yang mengering pada tepi tutup dan ember cat. Dan selanjutnya kamu bisa menyimpannya dengan benar.
Untuk mengetahui sisa catmu masih baik atau sudah rusak terdapat dua indikator utama, yaitu aroma dan konsistensi. Sisa cat yang sudah rusak akan mengeluarkan aroma yang lebih pekat dan asam.
Sedangkan untuk konsistensi cat terasa lebih kental dan memiliki tekstur seperti bubur bahkan jelly. Jika demikian sebaiknya cat dibuang dan gunakanlah cat baru.
Beberapa jenis cat dinding mungkin memiliki cara penyimpanan khusus dan sedikit berbeda. Namun secara general kamu bisa menerapkan cara-cara di atas untuk menyimpan cat. Jangan lupa ikuti terus masterumah.id untuk ulasan dan tips seputar rumah lainnya, semoga bermanfaat!