Inspirasi Konstruksi - Material Bangun
Bukan Bata Ringan, Hemat Pembangunan Dak dengan Panel Lantai
Beberapa waktu lalu sempat ramai diperbincangkan pembuatan dak lantai low-budget menggunakan bata ringan. Meski harganya jauh lebih murah dan proses pengerjaannya cepat, penggunaan bata ringan sebagai plat lantai sangatlah berbahaya. Material bata ringan tidak memiliki daya topang beban, sehingga kegagalan infrastruktur lantai bisa terjadi sewaktu-waktu.
Daripada menggunakan cara-cara berbahaya seperti ini, terdapat alternatif pembuatan plat lantai yang tidak kalah mudah dan murah loh. Masterumah.id ingin mengajakmu berkenalan dengan panel lantai. Meskipun sekilas mirip bata ringan, panel lantai layak, aman, serta memiliki banyak keunggulan. Penasaran seperti apa? Simak ulasan berikut ini!
Panel lantai merupakan beton pra-cetak ringan atau AAC (Autoclaved Aerated Concrete) yang digunakan sebagai material plat lantai. Karena digunakan untuk pembuatan lantai, panel lantai ditanami tulangan besi yang telah dilapisi cairan anti-karat di dalamnya. Sedangkan struktur penguat sedemikian tidak ditemukan di bata ringan. Bobotnya juga tiga kali lebih ringan jika dibandingkan dengan dak cor konvensional.
Panel lantai memiliki dimensi yakni panjang 1470-3970 mm, lebar 600 mm, dan tebal 125-175 mm. Sedangkan berat per panel bervariasi mulai dari 86-188,37 kg tergantung dari ukuran panel. Lalu untuk kemampuan lantai menahan beban imposed (beban hidup + beban finishing) yakni 405 kg/m2 yang mana sudah sesuai untuk standard pengerjaan bangunan bertingkat.
Karena panel lantai hadir dalam bentuk pra-cetak dan bobotnya ringan, maka proses pengerjaan dak lebih cepat dan mudah. Panel lantai bisa langsung dipasang di atas rangka besi tanpa memerlukan bekisting. Setelah panel lantai terpasang, proses finishing seperti memasang keramik bisa langsung dikerjakan. Tidak seperti beton cor yang perlu menunggu proses pengeringan yang memakan waktu cukup lama.
Keunggulan lain dari panel lantai yaitu menjadi peredam panas yang baik dengan daya konduksi panas 0,2 W/mK. Tidak hanya itu panel lantai juga merupakan peredam akustik yang baik sehingga suara berisik atau langkah kaki di lantai atas tidak mengganggu aktivitas di lantai bawah. Dan yang terpenting panel lantai tahan api, menjadikannya sangat aman untuk bangunan bertingkat.
Secara umum harga pengerjaan plat lantai menggunakan panel lantai berkisar Rp. 300-400 ribu/m2. Sedangkan untuk dak beton cor konvensional memakan total biaya lebih dari Rp. 700 ribu/m2. Oleh karenanya, panel lantai menjadi pilihan tepat dalam menghemat biaya konstruksi rumah.
Memilih material rumah tidak boleh asal murah saja, namun juga harus sesuai spesifikasi dan benar-benar teruji supaya tidak menjadi petaka di kemudian hari. Semoga sedikit ulasan tentang panel lantai di atas bermanfaat. Jangan lupa ikuti terus masterumah.id untuk pembahasan menarik seputar rumah lainnya.
Inspirasi Konstruksi - Material Bangun
Bukan Bata Ringan, Hemat Pembangunan Dak dengan Panel Lantai
Beberapa waktu lalu sempat ramai diperbincangkan pembuatan dak lantai low-budget menggunakan bata ringan. Meski harganya jauh lebih murah dan proses pengerjaannya cepat, penggunaan bata ringan sebagai plat lantai sangatlah berbahaya. Material bata ringan tidak memiliki daya topang beban, sehingga kegagalan infrastruktur lantai bisa terjadi sewaktu-waktu.
Daripada menggunakan cara-cara berbahaya seperti ini, terdapat alternatif pembuatan plat lantai yang tidak kalah mudah dan murah loh. Masterumah.id ingin mengajakmu berkenalan dengan panel lantai. Meskipun sekilas mirip bata ringan, panel lantai layak, aman, serta memiliki banyak keunggulan. Penasaran seperti apa? Simak ulasan berikut ini!
Panel lantai merupakan beton pra-cetak ringan atau AAC (Autoclaved Aerated Concrete) yang digunakan sebagai material plat lantai. Karena digunakan untuk pembuatan lantai, panel lantai ditanami tulangan besi yang telah dilapisi cairan anti-karat di dalamnya. Sedangkan struktur penguat sedemikian tidak ditemukan di bata ringan. Bobotnya juga tiga kali lebih ringan jika dibandingkan dengan dak cor konvensional.
Panel lantai memiliki dimensi yakni panjang 1470-3970 mm, lebar 600 mm, dan tebal 125-175 mm. Sedangkan berat per panel bervariasi mulai dari 86-188,37 kg tergantung dari ukuran panel. Lalu untuk kemampuan lantai menahan beban imposed (beban hidup + beban finishing) yakni 405 kg/m2 yang mana sudah sesuai untuk standard pengerjaan bangunan bertingkat.
Karena panel lantai hadir dalam bentuk pra-cetak dan bobotnya ringan, maka proses pengerjaan dak lebih cepat dan mudah. Panel lantai bisa langsung dipasang di atas rangka besi tanpa memerlukan bekisting. Setelah panel lantai terpasang, proses finishing seperti memasang keramik bisa langsung dikerjakan. Tidak seperti beton cor yang perlu menunggu proses pengeringan yang memakan waktu cukup lama.
Keunggulan lain dari panel lantai yaitu menjadi peredam panas yang baik dengan daya konduksi panas 0,2 W/mK. Tidak hanya itu panel lantai juga merupakan peredam akustik yang baik sehingga suara berisik atau langkah kaki di lantai atas tidak mengganggu aktivitas di lantai bawah. Dan yang terpenting panel lantai tahan api, menjadikannya sangat aman untuk bangunan bertingkat.
Secara umum harga pengerjaan plat lantai menggunakan panel lantai berkisar Rp. 300-400 ribu/m2. Sedangkan untuk dak beton cor konvensional memakan total biaya lebih dari Rp. 700 ribu/m2. Oleh karenanya, panel lantai menjadi pilihan tepat dalam menghemat biaya konstruksi rumah.
Memilih material rumah tidak boleh asal murah saja, namun juga harus sesuai spesifikasi dan benar-benar teruji supaya tidak menjadi petaka di kemudian hari. Semoga sedikit ulasan tentang panel lantai di atas bermanfaat. Jangan lupa ikuti terus masterumah.id untuk pembahasan menarik seputar rumah lainnya.